Kemenangan Jokowi Diprediksi Lebih Besar dari 2014

Kemenangan Jokowi Diprediksi Lebih Besar dari 2014
UNDIAN NOMOR: Dua calon presiden (capres) Joko Widodo dan Prabowo Subianto saat penarikan undian nomor urut di KPU, Jumat (21/9) malam. Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research menunjukkan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf mencapai 54,6 persen. Sedangkan rival mereka, Prabowo-Sandi hanya sebesar 30,6 persen. Sementara 14,8 persen responden belum menentukan pilihan.

Hasil tersebut menunjukkan selisih elektabilitas antara Jokowi dengan Prabowo makin lebar. Seperti diketahui, pada Pilpres 2014, Jokowi meraih suara 53,2 persen, sedangkan Prabowo 46,8 persen.

“Berbeda dengan Pilpres 2014, posisi Jokowi saat ini adalah figur petahana sehingga lebih banyak diuntungkan,” jelas Direktur Eksekutif indEX Research Vivin Sri Wahyuni dalam siaran persnya, Jumat (7/12).

Sebagai presiden, Jokowi telah banyak meluncurkan kebijakan strategis dan menguasai sumber daya untuk dapat memenangkan Pilpres 2019. Untuk menggerus dukungan terhadap petahana, kubu oposisi kerap menuduh pemerintahan Jokowi memusuhi umat Islam, melayani kepentingan asing, hingga informasi bohong (hoaks) soal PKI.

“Pemilihan Kiai Ma’ruf sebagai cawapres relatif berhasil menetralkan serangan-serangan oposisi,” lanjut Vivin.

Survei indEX Research dilakukan pada 11-20 November 2018, dengan jumlah responden 1200 orang. Metode survei adalah multistage random sampling dengan margin of error ±2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen. (dil/jpnn)


Survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research menunjukkan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf mencapai 54,6 persen.


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News