Kemendikbud Ditantang Buka SMK Jurusan YouTuber dan Gamers

Kemendikbud Ditantang Buka SMK Jurusan YouTuber dan Gamers
Ilutrasi YouTube. Foto: pixabay/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kalangan milenial menilai jurusan-jurusan yang dibuka Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sudah ketinggalan zaman.

Yang dibutuhkan milenial adalah jurusan-jurusan kekinian. Bukan jurusan yang laku di zaman 10 tahun lalu.

"Jurusan yang ada di SMK harus diperbarui sesuai dengan perkembangan zaman. Contohnya ada saudara saya yang menjadi guru di SMK perhotelan, 3 tahun belajar di perhotelan. Sementara sekarang orang hanya dengan aplikasi bisa menyewakan kamarnya layaknya sebuah hotel," ujar Lutvianto Pebri Handoko, CEO Aku Pintar dalam diskusi Warung Daun bertema SMK, Pengangguran dan Pendidikan di Era Milenial.

Startup IT usia 25 tahun ini mengungkapkan, dari hasil risetnya, milenial tertarik dengan jurusan gamers, YouTuber, dan data analitical yang semua perusahaan juga butuh.

Bila pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tidak membuka jurusan kekinian, lulusan SMK hanya menghasilkan pengangguran.

Karena anak zaman sekarang sukanya jadi Vlogger, YouTuber, Selebgram padahal di vokasi tidak ada.

"Jurusan yang sekarang itu sudah 10 tahun terbelakang jadi sudah expired, butuh jurusan baru sesuai dengan kebutuhan industri. Kemendikbud harus berani buka jurusan YouTubers, Gamers agar bisa menghasilkan Startup milenial," paparnya.

Pada kesempatan tersebut, Kasubdit Penyelarasan Kejuruan dan Kerja Sama Industri Direktorat Pembinaan SMK, Kemendikbud Suryadi mengatakan, IT adalah bagian dari pembelajaran yang harus diikuti siswa tadi dengan mata pelajaran (mapel) simulasi digital.

Kaum generasi milenial saat ini lebih tertarik dengan jurusan untuk menjadi Gamers dan YouTuber.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News