Kemendikbud Dorong SMK di Papua dan Papua Barat Tingkatkan Kolaborasi dengan Industri
jpnn.com, JAKARTA - Kemendikbud mendorong para kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Papua dan Papua Barat meningkatkan kerja sama dengan dunia usaha maupun industri (DUDI). Ini agar lulusan SMK bisa memenuhi kebutuhan DUDI.
"Mindset para kepsek harus diubah untuk menyiapkan lulusan SMK berkarakter dan sesuai kebutuhan DUDI," kata Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto, Rabu (31/3).
Dia menyebutkan, pemerintah ingin meningkatkan SDM di Papua dan Papua Barat, dengan membangun pola berpikirnya, inovasinya, dan keberanian untuk menciptakan terobosan-terobosan baru.
Untuk itu pertama yang didorong adalah kapabilitas kepala-kepala SMK dan jajaran pemimpin SMK di Papua dan Papua Barat melalui Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM).
"Kami telah memberikan penguatan kapabilitas bagi kepala SMK lewat pelatihan serta workshop pada 21-26 Maret 2021. Mereka sangat antusias," ujarnya.
Dia berharap dengan kegiatan tersebut bisa menciptakan ekosistem pendidikan yang positif guna menyiapkan lulusan SMK yang berkarakter dan sesuai kebutuhan DUDI, mendukung link and match.
Dia menekankan kepsek harus memiliki karakter pemimpin subur yang kuat menjadi motivator, inovator, organizing, dan controlling dalam pelaksanaan pembelajaran di SMK khususnya di Papua dan Papua Barat.
“Kami ajak GSM agar benar-benar bisa membangun leadership dan pola pikir kepala SMK seluruh Papua dan Papua Barat,” terang Wikan.
Kemendikbud terus mendorong agar para kepala SMK di Papua dan Papua Barat mengubah mindset-nya dengan meningkatkan kerja sama dengan DUDI
- 5 Berita Terpopuler: ASN yang Pindah ke IKN Bakal dapat 1 Apartemen, 92 Ribu NIK Warga Jakarta Bakal Nonaktif
- Aburizal Bakrie Dukung TNI-Polri Menindak Tegas OPM
- Bripda OB Meninggal Dunia Dianiaya OTK
- Sekda Jayapura Mengingatkan ASN tidak Menambah Libur Lebaran
- Tokoh Adat Dukung Polda Papua Proses Kasus Korupsi Bansos Rp 18,2 Miliar
- Polda Papua Ungkap Fakta Mengejutkan Terkait Kasus Korupsi Bansos Rp 18 Miliar di Keerom