Kementan Kembangkan Hasil Penelitian 2 Dosen Brawijaya

Kementan Kembangkan Hasil Penelitian 2 Dosen Brawijaya
Menteri Pertania Amran Sulaiman di Universitas Brawijaya. Foto: Natalia Fatimah Laurens/JPNN

jpnn.com, MALANG - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman seriusi penerapan hasil penelitian untuk pengembangan pertanian di Indonesia.

Keseriusan itu ditunjukkan dengan komitmen pengaplikasian hasil penelitian pertanian dari dua dosen Universitas Brawijaya.

Hasil penelitian itu berupa jagung merah, dan pupuk. Jagung merah hasil penelitian itu diklaim banyak manfaatnya untuk kesehatan (pangan fungsional) karena mengandung antosianin.

Sementara untuk pupuk, diklaim sudah teruji meningkatkan produksi padi hingga 30 sampai 50 persen.

"Saya minta hasil penelitian pertanian ini langsung diterapkan. Kementan akan siapkan anggarannya," kata Amran ditengah mengisi Kuliah Tamu bertema 'Membangun Pertanian Mandiri dan Berkelanjutan di Era Industri 4.0', di gedung Windyaloka, Universitas Brawijaya pada Jumat (25/05).

Mentan langsung meminta Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur untuk memfasilitasi penerapannya dalam skala yang lebih besar.

Untuk jagung merah, peneliti menyanggupi untuk penerapan di 100 hektar. Lalu untuk pupuk hasil penelitian akan diterapkan di 200 hektar.

"Kita beli pupuk ini, untuk diterapkan di 200 hektar. Kalau terbukti naik 50 persen, kita beli untuk 1.000 bahkan 2.000 hektar," ujar Amran dihadapan ribuan mahasiswa dan dosen Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya.

Dua dosen dari Universitas Brawijaya Malang menghasilkan penelitian tentang jagung merah dan pupuk yang membawa kemajuan dunia pertanian.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News