Kenapa Sebagian Warga Asal Tiongkok Memilih Tinggal di Daerah Pedesaan Australia?

Kenapa Sebagian Warga Asal Tiongkok Memilih Tinggal di Daerah Pedesaan Australia?
Daniel Kong menikmati kehidupan yang sangat berbeda di Christmas Island dibandingkan kota kelahirannya Sydney. (Supplied)

"Saya merasa bahwa saya bisa hidup seadanya, dan lebih mementingkan menikmati hidup, daripada mencari uang banyak untuk kebahagiaan material," katanya.

"Saya menikmati suasana kehidupan yang tenang, dan tidak perlu lagi kerja 996 (kerja dari jam 9 pagi sampai 9 malam enam hari seminggu), dan saya bisa belajar berenang di sini, hal yang tidak pernah bisa saya lakukan di China."

Wenjing mengatakan kesulitan yang dihadapinya hanyalah menemukan bahan masakan untuk resep makanan China, dan juga tidak banyak warga asal China di sana, namun itu tidak merisaukannya.

Dia mengatakan tidak lagi bekerja di hari libur umum dimana bayarannya dua kali lipat, dan menggunakan hari libur untuk pergi ke daerah pedalaman bersama teman-temannya.

Namun dia mengatakan dia masih berencana untuk nantinya tinggal dan menjejalahi bagian lain Australia.

"Saya berencana pindah ke Brisbane, dimana saya punya beberapa teman. Mereka mengatakan Brisbane tidak seramai Sydney atau Melbourne, namun juga tidak sesepi Kununnurra," katanya.

Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya. Lihat artikelnya dalam bahasa Inggris di sini


Mayoritas warga Australia tinggal di kota besar seperti Sydney dan Melbourne, dan migran baru pun lebih memilih tinggal di kota besar namun beberapa warga asal Tiongkok lebih suka tinggal di kawasan yang lebih sepi di regional dan pedesaan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News