Kepala SMKN 3 Pujut Mengaku Kecolongan atas Kasus Perundungan Siswinya

Kepala SMKN 3 Pujut Mengaku Kecolongan atas Kasus Perundungan Siswinya
Kepala SMKN 3 Pujut, Kabupaten Lombok Tengah Akhirman Akbar saat menunjukkan surat pernyataan siswa kepada JPNN.com di sekolahnya. Foto: Edi Suryansyah/JPNN.com

jpnn.com, LOMBOK TENGAH - Kepala SMKN 3 Pujut, Kabupaten Lombok Tengah Akhirman Akbar kecolongan dengan aksi perundungan yang dilakukan sejumlah siswinya itu. 

Menurut Akbar, pihaknya sejak jauh-jauh hari telah melakukan kampanye anti Bullying di SMKN 3 Pujut. 

Kampanye itu atas dasar arahan pihak Dinas Pendidikan Provinsi NTB untuk mengatasi kejadian seperti itu. 

Hanya saja, kata dia, saat kejadian itu pihak kecolongan karena kejadian tersebut terjadi pada saat keluar main. 

"Iya memang (kecolongan) karena saat itu sedang keluar main. Jadi biasanya Guru-guru juga di kantor lagi ngumpul," kata Akbar, saat ditemui awak media, pada Selasa (7/3) di sekolah. 

Akbar menjelaskan bahwa, kejadian yang menimpa muridnya inisial M (16) itu terjadi pada hari Sabtu (4/3) kemarin. 

Rupanya, kata Akbar, aksi perundungan itu bermula ketika salah satu siswi merasa diejek oleh korban di salah satu group whatsapp. 

"Sehingga masalah itulah yang di bawa ke sekolah. Dan saat itu juga mereka langsung kami pertemukan untuk berdamai," ujar Akbar. 

Akbar menjelaskan bahwa, kejadian yang menimpa muridnya inisial M (16) itu terjadi pada hari Sabtu (4/3) kemarin.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News