Keren, Cara Bank Sampah Kumala Angkat Perekonomian Pemulung di Tanjung Priok

Keren, Cara Bank Sampah Kumala Angkat Perekonomian Pemulung di Tanjung Priok
Menteri Sosial Tri Rismaharini saat meresmikan Bank Sampah Kumala sebagai Sentra Kreasi ATENSI 5R++, beberapa waktu lalu. Foto: Kemensos

Ada gelas kuksa kopi, piring dan sendok, tempat kopi, papan nama, serta pot dan vas bunga, yang dijual berkisar Rp 45 ribu hingga Rp 200 ribu.

“Semua produk tersebut dipamerkan di Gallery K’Qta (Karya Kita) dan bisa dibeli langsung atau melalui akun Instagram Saung Kumala,” kata Subur.

Selain menghasilkan produk kreatif, Bank Sampah Kumala juga mengajak PM untuk menabung.

Ada dua jenis tabungan, yakni tabungan uang dengan tanpa ada pemotongan biaya.

Lainnya adalah tabungan sampah yang ada pemotongan biaya ditujukan untuk biaya operasional Bank Sampah Kumala.

“Sebelum bergabung, calon nasabah harus mengisi formulir persyaratan yang harus dibaca dan dipahami. Biasanya saya tanya dulu tujuan mereka bergabung. Kalau alasannya ingin menerima sembako atau ingin diperhatikan oleh yayasan, saya tolak karena saya tidak mau mereka jadi berharap,” jelas Subur.

Bank Sampah Kumala juga fleksibel dalam operasionalnya.

Sebab, para nasabah bebas menyetor sampah tanpa jumlah minimum dan bisa mengambil tabungannya sewaktu-waktu ada keperluan mendesak.

Bank Sampah Kumala punya cara mengangkat perekonomian pemulung di sekitar Tanjung Priok

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News