Keren! Inilah Bripka Okta Prasetiadi, Pembuat Game
Sepuluh pertanyaan itu diberi batasan waktu. Yakni, hanya 120 detik. Namun, pengemasannya dibuat interaktif dan menyenangkan. Ditambah sound yang menambah ketegangan.
Dengan pengaturan sedemikian rupa, menjawab pertanyaan seputar lalu lintas bisa setegang ketika memainkan game RPG.
''Tujuannya memang untuk merangsang otak. Ini game sederhana. Tapi, kalau bisa jawab pertanyaan itu, dijamin bisa lolos ujian teori SIM,'' ungkap Okta, lantas tertawa.
Dalam permainan yang dibuat, tidak semua orang bisa lolos atau naik level. Layaknya game, pertanyaannya tentu semakin sulit tiap kali naik level.
Game buatan Okta itu kini sudah tersedia di PlayStore. Tinggal diunduh. Okta membuat game tersebut dengan ukuran yang sangat ringan sehingga tidak membebani memori ponsel.
Juga, bisa dimainkan smartphone dengan spesifikasi kecil. ''Saya hanya ingin yang simpel agar banyak yang mengakses,'' katanya. ''Karena tujuannya dimainkan banyak orang,'' tambahnya.
Okta sendiri membuat aplikasi itu memang khusus untuk acara launching layanan e-moneyPolrestabes Surabaya pada Sabtu (1/12).
Dia mendapat perintah untuk membuat produk yang komplementer terhadap layanan SIM. Tebersit ide untuk membuat ujian teori SIM menjadi sebuah game.
Bripka Okta Prasetiadi membuat ujian teori dalam permohonan SIM menjadi sebuah game yang menarik.
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor
- Pesantren Ala Kadarnya di Pulau Sebatik, Asa Santri di Perbatasan Negeri