Ketika PKL Manfaatkan OK OCE untuk Menakut-nakuti Petugas

Ketika PKL Manfaatkan OK OCE untuk Menakut-nakuti Petugas
Suasana warga dan pedagang kaki lima (PKL) yang memadati ruas jalan di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Kamis (11/5). Libur Waisak yang bertepatan dengan digelarnya pasar rutin Tasik setiap Kamis dimanfaatkan warga untuk berbelanja, sehingga meyebabkan ruas jalan dipenuhi oleh warga dan PKL. Ilustrasi : Ismail Pohan/INDOPOS

jpnn.com, JAKARTA - Dinas KUMKMP DKI sampai hari ini belum melaksanakan program OK OCE di wilayah Melawai, Jakarta Selatan. Namun, banyak pedagang kaki lima yang memanfaatkan program unggulan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno itu untuk bebas berjualan.

"Iya itu biasa orang cari aman. Mereka bukan peserta OK OCE. Mungkin ngikutin dan jual OK OCE," kata Kadis KUMKMP DKI Irwandi saat dihubungi JawaPos.com, Rabu (28/2).

Menurut Irwandi, pihaknya menurunkan semua spanduk itu. Karena para pedagang yang menggunakan spanduk berjualan di trotoar dan di atas saluran air.

Dia mengatakan baru satu tempat yang memakai spanduk OK OCE. Namun, dia khawatir wilayah lain akan meniru.

"Cuman satu yang dekat PLN pedagangnya. Jualan OK OCE biar aman," singkat dia

Spanduk itu digantung di tenda berwarna hijau, tempat para pedagang kaki lima (PKL) menggelar lapaknya.

Namun saat JawaPos.com menyambangi daerah tersebut, spanduk sudah tidak terlihat lagi di sana.

"Itu yang pasang pedagang mas, ngga tau gimana maksudnya. Lagian ada-ada saja malah jadi bumerang," kata salah satu pedagang yang tidak ingin disebutkan namanya, di Jalan Sunan Ampel, Jakarta Selatan, Rabu (28/2).

Banyak pedagang kaki lima yang memanfaatkan OK OCE, program unggulan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno untuk bebas berjualan.

Sumber Jawapos.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News