Ketua MPR Ingatkan Dampak Perubahan Iklim terhadap Ketahanan Pangan

Ketua MPR Ingatkan Dampak Perubahan Iklim terhadap Ketahanan Pangan
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau Bamsoet. Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan perubahan iklim yang berdampak pada ketahanan pangan negara akan menjadi tantangan yang lebih sulit dihadapi dibandingkan pandemi Covid-19.

Menurut dia, sebagaimana juga disampaikan tokoh inovasi teknologi dunia, Bill Gates, yang menilai bahwa dampak perubahan iklim makin jelas dirasakan di berbagai sektor kehidupan, bahkan jauh lebih berbahaya dari serangan Covid 19.

Oleh karena itu, pria yang karib disapa Bamsoet itu menyatakan pemerintah perlu memberikan perhatian khusus terhadap berbagai komoditas pangan antara lain petani, pasar-bursa, harga, pergudangan-resi, modal, pembiayaan dan pinjaman, serta penjaminan off takers.

“Perlu adanya reformasi dan integrasi kebijakan serta mekanisme terhadap berbagai komoditas tersebut, sehingga ketahanan dan kedaulatan pangan Indonesia tetap terjamin, tak terimbas dampak perubahan iklim maupun berbagai tantangan lainnya," kata Bamsoet, di Jakarta, Jumat (26/2).

Ketua ke-20 DPR RI ini menjelaskan dalam lima tahun terakhir, produksi berbagai komoditas pangan memang sudah meningkat, sebagaimana terlihat dari data yang dipaparkan Kementerian Pertanian.

Namun, laju peningkatannya belum signifikan, mengingat jumlah penduduk dan juga kebutuhan nasional yang juga terus meningkat.

Produksi jagung, misalnya, dalam lima tahun terakhir cukup meningkat. Pada 2016 mencapai 23,6 juta ton, 2017 28,9 juta ton, 2018 30 juta ton, 2019 33 juta ton, dan 2020 diprediksi mencapai 33 juta ton.

Begitu juga dengan padi yang meningkat dari 55 juta ton di 2016, menjadi 56,6 juta ton di 2017, kemudian 59,2 juta ton di 2018.

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan bahwa tantangan perubahan iklim lebih sulit dibanding pandemi Covid-19. Oleh karena itu, pemerintah harus melakukan langkah-langkah antisipasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News