Ketua MPR Ingatkan Dampak Perubahan Iklim terhadap Ketahanan Pangan
“Namun menurun tajam menjadi 54,6 juta ton di tahun 2019, dan diprediksi menjadi 55 juta ton di tahun 2020," jelas Bamsoet.
Ia menuturkan dampak iklim yang saat ini menyebabkan banjir di mana-mana dikhawatirkan akan merusak pertanian khususnya padi.
Oleh sebab itu, kata dia, pemerintah perlu antisipasi ketersediaan beras secara nasional.
Sementara impor beras menjadi masalah tersendiri karena negara-negara Asia rata-rata sudah terikat kontrak antarnegara.
Wakil ketua umum Kadin Indonesia ini menekankan bahwa memajukan sektor pangan tidak bisa hanya dilakukan oleh Kementerian Pertanian yang berperan dalam pembinaan petani, penyediaan bibit dan pupuk, hingga memperluas luasan lahan pertanian saja, melainkan butuh dukungan dari berbagai kementerian/lembaga lainnya.
"Karenanya Indonesia perlu memiliki roadmap strategi ketahanan dan kedaulatan pangan yang konkret dan baku yang bisa diimplementasikan secara mudah dan cepat. Sehingga bisa menyinkronkan semua regulasi di berbagai kementerian/lembaga, mengintegrasikan kebijakan pemerintah pusat dan daerah," pungkas Bamsoet. (*/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan bahwa tantangan perubahan iklim lebih sulit dibanding pandemi Covid-19. Oleh karena itu, pemerintah harus melakukan langkah-langkah antisipasi.
Redaktur & Reporter : Boy
- Bamsoet Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Parpol Lain di Luar Koalisi Indonesia Maju
- Bamsoet dan Jakpro Siapkan Pengembangan KEK Otomotif Pulomas Jakarta
- Ngobras: Kementan Sosialisasikan Pengendalian Hama yang Efisien pada Padi dan Jagung
- Terima Daulat Budaya Nusantara, Bamsoet Dukung Touring Kebudayaan Borobudur to Berlin
- Sambut Baik Putusan MK, Syarief Hasan: Saatnya Semua Komponen Bangsa Bersatu
- Mbak Rerie Minta Permasalahan Pungli dan Sampah Menumpuk di Lokasi Wisata Harus segera Diatasi