Ketum APPSI Bilang Begini Soal Kecurigaan Presiden Terkait Mafia Pasar

Ketum APPSI Bilang Begini Soal Kecurigaan Presiden Terkait Mafia Pasar
Ketua Umum Dewan Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (DPP APPSI) Ferry Juliantono. Foto: Dokpri for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ferry Juliantono, merasa aneh dengan sikap Presiden Jokowi masih pada tataran curiga, dalam menyikapi kenaikan harga-harga di pasar yang cenderung terus merangkak.

Menurut Ferry, presiden seharusnya sudah mengetahui secara pasti bahwa penyebab harga-harga melambung di tengah pandemi virus Corona (COVID-19), disebabkan adanya mafia pasar yang bermain.

"Saya kira agak aneh presiden masih pada tingkat curiga, padahal sudah jelas harga banyak melambung karena ada permainan dari mafia pasar yang mengatur distribusi barang atau produk," ujar Ferry dalam pesan tertulis, Rabu (22//4).

Menurut Ferry yang juga menjabat ketua umum Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkoppas), para mafia pasar biasanya kongkalikong dengan sejumlah oknum dari jaringan pabrikan swasta.

Ferry juga mengatakan, praktik kongkalikong terjadi bukan karena permintaan terhadap barang yang melonjak pesat, tetapi karena adanya potensi suplai (pasokan) yang terganggu disertai terjadinya impor yang tersendat.

"Inilah yang kemudian dimanfaatkan para mafia pasar untuk mencari keuntungan setinggi-tingginya, dengan menetapkan kenaikan mencapai 50 persen seperti pada harga gula yang biasanya di angka Rp 12 ribu-13 ribu, bisa mencapai hingga Rp 19 ribu dan pemerintah tidak berdaya menghadapi mafia pasar," ucapnya.

Menurut Ferry, kalangan pabrikan gula swasta sebenarnya sudah mempunyai jaringan distribusi dari tingkat whole seller, distributor, hingga agen. Namun, Ferry menyesalkan pemerintah tidak memiliki kendali terhadap jaringan tersebut.

"Sebagai dampaknya lebih serius lagi, pabrik gula justru mati satu persatu atau malah beralih dengan dikuasai pihak swasta. Sementara pabrik milik pemerintah akibat mesinnya ada yang dibuat di zaman Belanda sehingga tidak efisien dan selalu kalah bersaing," katanya.

Ketua Umum APPSI Ferry Juliantono, merasa aneh dengan sikap Presiden Jokowi masih pada tataran curiga, dalam menyikapi kenaikan harga-harga di pasar yang terus merangkak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News