Kiai Said: NU Tidak Anti Konglomerat

Kiai Said: NU Tidak Anti Konglomerat
KH Said Aqil Siradj. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menyatakan bahwa warga nahdliyin tidak anti dan tidak benci dengan konglomerat.

Ini disampaikan Kiai Said merespons gagasan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang menjanjikan dalam dua pekan ke depan mempertemukan pengusaha nahdliyin dengan kementerian, BUMN hingga konglomerat. Tujuannya untuk membangun kemitraan dalam rangka pemerataan ekonomi.

"NU tidak anti konglomerat, tapi konglomerat yang mengangkat kelas menengah, kelas menengah mengangkat pengusaha kecil, pengusaha kecil yang memikirkan buruh, petani," kata Kiai Said saat memberikan sambutan pada acara Musyawarah Kerja Nasional I dan Halaqoh Ekonomi Nasional Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) Tahun 2017 di Pondok Pesantren Al-Tsaqafah Jakarta, Jumat (5/5). Forum itu dibuka oleh Presiden Jokowi.

Kiai yang meraih gelar doktor dari University of Umm al-Qura, Mekkah itu juga mengingatkan pesan Rasulullah SAW 15 abab silam. Di mana, ada tiga hal yang tidak boleh dinikmati sebagian orang saja. Yaitu air, energi dan hutan. Begitu juga ekonomi jangan sampai dimonopoli oleh orang yang itu-itu saja.

"Air tidak boleh dikapling oleh bisnis swasta. Kemudian energi dan hutan. Jadi 15 abad lalu Nabi (Muhammad SAW) sudah tahu ini Indonesia akan ada monopoli hutan, ada yang punya dua juta hektare tapi ada yang tidak punya satu jengkal pun," pungkas dia.

Sebelumnya Jokowi saat membuka HPN berjanji akan memfasilitasi pertemuan para pengusaha nahdliyin dengan sejumlah pihak yang bisa diajak bekerjasama. Mulai kementerian yang memiliki banyak proyek, BUMN, pengusaha-pengusaha besar, hingga para konglomerat.

"Dalam dua minggu ini akan saya siapkan pertemuan itu. Kalau tidak konkret-konkret seperti ini nanti disentil lagi sama Pak Kiai," ungkap Jokowi berjanji.(fat/jpnn)


Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menyatakan bahwa warga nahdliyin tidak anti dan tidak benci dengan konglomerat.


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News