Kisah – kisah Mistis Buaya Terkam Manusia, Pantang Mandi tanpa Busana dan Cuci Kelambu

Kisah – kisah Mistis Buaya Terkam Manusia, Pantang Mandi tanpa Busana dan Cuci Kelambu
Buaya. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Saat ini, ujar Jalalludin, Kepala Kampung Tabalar Muara, sudah ada warga yang membangun jaringan pipa untuk mengalirkan air sungai langsung ke rumah mereka, menggunakan mesin pompa. Namun hal itu kembali terbentur dengan keterbatasan sumber listrik di kampung tersebut. Karena sebagian warga Tabalar Muara, memang sudah memiliki generator set (genset) yang rata-rata hanya digunakan selama 6 jam per hari. Sejak pukul 18.00 hingga pukul 00.00 Wita.

“Karena kalau lebih lama, lebih banyak lagi BBM (bahan bakar minyak) yang harus dibeli. Jadi itu (genset) dipakai untuk menyalakan lampu saja, supaya kampung tidak terlalu gelap,” ungkapnya.

Namun baginya, sesuai aspirasi seluruh warganya, hal yang paling mendesak untuk diperhatikan pemerintah adalah membangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) dan jaringan air bersih ke rumah-rumah warga.

“Saya selaku kepala kampung, sudah sering kali mengingatkan warga akan bahaya terlalu banyak beraktivitas di sungai. Namun mau seperti apa, cuma itu sumber air kami selain pemberian Tuhan dari langit (hujan, red),” tutupnya. (*/udi)


Sudah beberapa kasus warga Kampung Tabalar Muara, Berau, Kaltim, diterkam buaya penghuni Sungai Tabalar.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News