Kisah Pak Guru di Tegal, Tiap Hari Seberangi 2 Sungai Besar

Kisah Pak Guru di Tegal, Tiap Hari Seberangi 2 Sungai Besar
Sejumlah guru dan siswa SD Wotgalih 3, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal menyeberangi sungai untuk menuju ke sekolahnya, Jumat (24/11). Foto: YERRY NOVEL/RADAR SLAWI

jpnn.com - Sejumlah guru di SD Wotgalih 3, Dukuh Karangsari, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal, Jateng, harus menyeberangi sungai untuk sampai ke sekolahnya.

YERRY NOVEL - Tegal

MAKMURI harus melewati jalan berlumpur, menyeberangi dua sungai besar, juga menerabas hutan.

Yah, salah satu guru di SD yang diberi tugas tambahan menjadi kepala sekolah itu harus menempuh jarak sekitar 45 kilometer dari rumahnya di Desa Penusupan, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal.

Kendati dari rumah menggunakan sepeda motor, tapi Makmuri tak bisa langsung sampai ke sekolah. Sebab, kondisi jalan terputus oleh aliran sungai besar.

Alhasil, motor kesayangannya itu terpaksa ditinggal di tepi sungai. Perjalanan ke sekolah pun dilanjutkan dengan berjalan kaki menyebrangi Sungai Rambut.

Sepatunya yang sudah disemir dari rumah terpaksa harus dilepas. Setelah menyeberangi sungai, dia berjalan melewati hutan sejauh sekitar 2 kilometer.

Tragis, di hutan itu pun, jalannya tidak sehalus di kota Slawi. Dimana jalan selebar sekitar 2 meter itu dipenuhi lumpur dan becek. Dia harus berhati-hati karena bisa terpeleset dan jatuh.

Berangkat ke sekolah, Pak Guru Makmuri harus melewati jalan berlumpur, menyeberangi dua sungai besar, juga menerabas hutan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News