Kisah Para Kepala Sekolah Inspiratif Nasional 2021, Sempat Ingin Mundur, Malah jadi Juara
jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah guru mendapatkan award Kepala Sekolah Inspiratif Nasional 2021 dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Menariknya dari 10 besar finalis nominasi award ini, lima di antaranya kepsek yang telah menerapkan nilai-nilai, konsep dan praktik Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM).
Mereka adalah Agus Triyanto dari SMKN 11 Semarang, Anik SMKN 1 Panji Situbondo, Herry Fitriadi SMKN 2 Amuntai, Esta Pinta dari SMKN 28 Jakarta dan Farida dari SMKN 1 Pringapus.
Menurut Agus Triyanto, sebagai kepala sekolah, kolaborasi dan memberikan ruang kemerdekaan kepada para guru adalah prinsip utamanya.
Nilai kolaborasi dia wujudkan dalam pembelajaran. Diskusi dengan guru-guru terkait perencanaan desain pembelajaran kolaboratif rutin dilakukan agar siswanya bisa menghasilkan produk.
Guru-guru juga diberi ruang kemerdekaan untuk melakukan variasi metode pembelajaran yang kontekstual. Hal ini sesuai dengan peribahasa yang dia bawa, yaitu 'kul sinangkul ing bot repot', artinya semua beban ditanggung bersama untuk menuju suatu kebaikan.
"Apa yang saya lakukan sebenarnya berawal dari pola mindset-nya GSM, yaitu berubah, berbagi, berkolaborasi, itu yang juga diinginkan warga sekolah,” tutur Agus Triyanto, peraih award Kepsek Inspiratif Nasional 2021, Jumat (3/12).
Sementara Anik, kepala SMKN 1 Panji Situbondo mengaku awalnya memutuskan untuk tidak ikut dalam award ini karena keterbatasan waktu.
Tiga kepala sekolah inspiratif nasional 2021 menceritakan pengalamannya untuk mendapatkan penghargaan Kemendikbudristek tersebut
- Kemendikbudristek & Go Study China Berkolaborasi, Dirjen Kiki: Harus Saling Mendukung
- Kemendikbudristek Siap Suguhkan Konser Musikal 'Memeluk Mimpi-Mimpi'
- 8 Siswa Fatih & TNA Bilingual School Melaju ke OSN Provinsi
- 5 Berita Terpopuler: Geser Menggeser Guru Honorer, Pembukaan Seleksi PNS 2024 & PPPK Molor, Waspada!
- Geser Menggeser Guru Honorer Dalam Penempatan PPPK Masih Terjadi, Kemendikbudristek Diminta Bertindak
- Pengamat Pendidikan Nilai Pramuka Harus Ikuti Perkembangan Zaman