Kisah Spiritual: Harapan setelah Ramadan Berlalu

Kisah Spiritual: Harapan setelah Ramadan Berlalu
Prof Dr Agus Suman. Foto Humas UB

jpnn.com, MALANG - Bulan Ramadan yang mulia sudah meninggalkan kita. Kita tentu merasa sedih berpisah dengan bulan ini. Karena belum tentu kita bisa bertemu lagi dengan bulan yang penuh berkah ini di tahun-tahun yang akan datang.

Tahun ini pun tidak semua kita mendapatkan kesempatan untuk menikmati bulan yang penuh kemuliaan ini.

Hal itu disebabkan berbagai hal, seperti karena ada yang sudah mendahului kita semua, untuk selamanya, atau bisa juga meskipun masih diberi usia oleh Allah SWT. Tapi, karena sakit sehingga mereka tidak bisa menjalankan ibadah puasa dengan baik.

Karena itu, kita yang dikaruniai Allah kesempatan untuk bisa menikmati bulan Ramadan tahun ini, mudah-mudahan kita tidak menyia-nyiakan kesempatan ini dengan begitu saja.

Jadi, setelah Ramadan berlalu, kita tidak hanya mendapatkan lapar dan dahaga, tapi mampu meningkatkan tingkat ketakwaan kita.

Jangan sampai kita termasuk dalam tiga golongan manusia yang merugi di akhirat kelak, seperti yang diingatkan Rasulullah Muhammad SAW, yang salah satunya adalah ”Rojulin dakhola’alaihi Romadhon tsuma insalakho Romadhon qabla an yughfaro lahu”, yaitu orang-orang yang diberikan kesempatan bertemu Ramadan, tapi saat Ramadan berlalu, dosanya tidak terhapus. Na’udzubillahimindzalik.

Lalu, pelajaran apakah yang bisa kita petik dari ibadah puasa yang kita laksanakan sebulan penuh ini? Sesungguhnya tidak ada habisnya kita membicarakan manfaat Ramadan.

Akan tetapi dalam kesempatan ini, izinkan saya menyampaikan dua hal, yang patut menjadi renungan kita.

Kisah spiritual bertemakan Ramadan berlalu yang disajikan oleh Prof Dr Agus Suman yang merupakan guru besar Universitas Brawijaya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News