Kisah Sukses Winarti Buka Warung Rica-rica Entok, Pedas!
jpnn.com - Warga Ponorono, Jatim, sudah akrab dengan warung milik Winarti di Desa Dasun, Kecamatan Sampung, dengan menu khas yakni rica-rica entok, atau ada juga yang menyebut menthok.
Belum Lebaran rasanya kalau tak mampir di warung legendaris itu. Di balik kesuksesan warung penjaja makanan ekstrapedas itu tersimpan perjalanan panjang Winarti membangun bisnis kuliner. Dari semula warung kecil 4x6 meter berdinding gedhek bambu.
NUR WACHID, Ponorogo
WARUNG di Jalan Raya Sampung siang itu dipenuhi wajah-wajah berkeringat penikmat santapan pedas khas Dasun. Di antara padatnya pengunjung yang duduk lesehan dan berkelompok kecil bersama keluarganya masing-masing, Winarti terlihat kewalahan meladeni.
Di ruang depan itu, dia dibantu empat pekerja dengan tugasnya masing-masing. Ada yang menyiapkan nasi di piring. Ada pula yang mengantar pesanan ke meja pengunjung. Ada sendiri yang meringkas piring di meja pengunjung dibawa ke belakang.
Berjalan ke belakang tampak puluhan pekerja sedang sibuk di dapur. Halaman belakang yang cukup luas itu dijadikan dapur untuk memasak. Para pekerja terlihat tidak kepanasan karena atapnya didesain untuk mengatur sirkulasi udara.
Berbagai perabot tertata rapi di rak yang ada di sebelah timur. Di sudut selatan, tampak beberapa orang tengah mencincang bulu entok. Semua dikerjakan dengan manual.
Di serambi belakang hingga ruang tengah dipenuhi bahan-bahan sayuran. Mulai bawang merah, bawang putih, mentimun, jahe, hingga garam.
Warung Rica-rica entok milik Winarti, dengan rasa yang ekstrapedas, cukup terkenal di kalangan warga Ponorogo, Jatim.
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor
- Pesantren Ala Kadarnya di Pulau Sebatik, Asa Santri di Perbatasan Negeri