Klaim Kemenangan Jokowi dan Prabowo Malah Bikin Panas, Jahat!

Klaim Kemenangan Jokowi dan Prabowo Malah Bikin Panas, Jahat!
Hadar Nafis Gumay. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Koalisi Masyarakat Sipil untuk Pemilu Damai dan Berkeadaban (KMSPDB) menilai tensi politik usai Pilpres 2019 malah makin memanas setelah dua kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden sama-sama mendeklarasikan kemenangan.

KMSPDB meminta kubu paslon tidak lagi mengumbar klaim kemenangan agar tidak membingungkan masyarakat. ’’Hormati perundang-undangan. Jangan ciptakan suasana tidak pasti," kata salah seorang aktivis KMSPDB Hadar Nafis Gumay saat acara diskusi di gedung PP Muhammadiyah Jalan Menteng Raya, Minggu (21/4).

Hadar khawatir, jika paslon saling klaim sebagai pemenang, kemudian dilanjutkan dengan perayaan kemenangan, hal itu akan membingungkan masyarakat sekaligus memicu emosi berlebihan. Klaim kemenangan dan perayaan tersebut seolah-olah sebuah kebenaran yang harus dipercaya. Padahal, KPU belum mengumumkan hasil resmi.

’’Dampaknya juga akan negatif,’’ ujar Hadar yang juga pendiri lembaga peneliti Network for Democracy and Electoral Integrity (Netgrit).

Klaim kemenangan akan menimbulkan kekecewaan di kalangan pendukung jika nanti yang diumumkan KPU ternyata tidak sesuai dengan klaim mereka. ’’Kalau demikian, bisa menimbulkan satu rasa tidak puas atau protes,’’ kata mantan komisioner KPU itu.

(Baca Juga: Apakah Jokowi dan Prabowo Sadar? Cuma Mereka yang Bisa Redam Emosi Publik)

Sementara pengamat politik dari PARA Syndicate Ari Nurcahyo menegaskan, upaya saling klaim kemenangan sebagai strategi politik tiap-tiap calon adalah sebuah kejahatan. ’’Dua kubu tersebut saling memperpanjang situasi terbelah di masyarakat,’’ tegasnya.

Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menuturkan, konsentrasi para paslon dan pendukungnya sebaiknya diberikan untuk mengawasi proses yang masih berlangsung daripada saling klaim kemenangan. Menurut dia, keterbukaan KPU harus dimanfaatkan.

Ari Nurcahyo menegaskan, upaya saling klaim kemenangan dari kubu Jokowi dan Prabowo sebagai strategi politik tiap-tiap calon adalah sebuah kejahatan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News