KLHK: Bambu Penggerak Ekonomi dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup

KLHK: Bambu Penggerak Ekonomi dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup
Pengolahan bambu menjadi strip bambu sebagai bahan baku bambu rekayasa. Foto CV.Indobamboo Flores/KLHK

jpnn.com, JAKARTA - Bambu merupakan sumber daya alam yang keberadaannya sangat dekat dan tidak bisa dilepaskan dari kehidupan masyarakat Indonesia.

Oleh karena itu dalam pengembangan bambu perlu pendekatan pemberdayaan masyarakat menjadi aspek penting.

Untuk menggerakkan pengembangan bambu, KLHK kembali menyelenggarakan diskusi pojok iklim secara virtual dengan mengangkat tema “Bambu Penggerak Ekonomi dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup" baru-baru ini.

Kegiatan itu dalam rangka meningkatkan sinergitas program-program pemerintah lintas sektor untuk bisa mewujudkan pengembangan bambu yang terintegrasi sehingga menjadikan bambu sebagai penggerak ekonomi rakyat.

Wakil Menteri LHK Alue Dohong dalam sambutannya menyampaikan bambu di Indonesia tidak hanya memiliki nilai ekonomi, tetapi juga bernilai ekologi, budaya, religi bahkan perjuangan.

Alue mengatakan bambu sangat strategis untuk dikembangkan menjadi sumber ekonomi baru sekaligus untuk perbaikan kualitas lingkungan hidup.

“Strategi dan Rencana Aksi Nasional Bambu telah disusun KLH untuk bisa dilihat kembali, diperbaharui dan disempurnakan. Pararel, kami kembangkan hulu, tengah dan hilirnya dengan terus mendorong kegiatan penanaman sebagai kontinuitas dari industri bambu tersebut," jelas Alue.

Pada diskusi pojok iklim ini, Wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur NTT Josef Nae Soi menyampaikan kebijakan dan program pemerintah provinsi NTT dalam pengembangan bambu untuk penghijauan dan kemajuan ekonomi masyarakat.

KLHK ingin meningkatkan sinergitas program-program pemerintah lintas sektor untuk bisa mewujudkan pengembangan bambu yang terintegrasi sehingga menjadikan bambu sebagai penggerak ekonomi rakyat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News