KLHK Kembangkan Sistem Informasi untuk Pulihkan Ekosistem Gambut

KLHK Kembangkan Sistem Informasi untuk Pulihkan Ekosistem Gambut
Pemulihan Ekosistem Gambut Bram Itam Jambi. Foto: Humas KLHK

jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLHK mengembangkan sistem informasi untuk memantau tinggi muka air tanah pada lahan gambut.

Sistem informasi ini mengintegrasikan antara data spasial perusahaan berupa batas konsesi, kanal, dan lokasi serta hasil pengukuran tinggi muka air tanah, curah hujan, dan data sekat kanal yang dilengkapi dengan dokumentasi foto yang menunjukkan kondisi di lapangan.

BACA JUGA : Blak-blakan Pindah Agama, Salmafina: Bukan karena Mantan Gue

Database yang dinamakan SiMATAG-0,4m ini merupakan salah satu upaya pemulihan ekosistem gambut.

"Pemulihan ekosistem gambut merupakan tanggung jawab bersama, yaitu Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan juga pihak perusahaan, karena apabila lahan masyarakat rusak dampaknya juga akan mengenai area perusahaan," ujar Direktur Jenderal PPKL M.R. Karliansyah, saat seminar ‘Penetapan Titik Pemantauan Tinggi Muka Air Tanah di Lahan Masyarakat dan Ekspos SiMATAG-0,4m’, di Jakarta.

Untuk itu, Karliansyah berharap agar perusahaan ikut membantu pengadaan dan pemasangan titik pemantauan tinggi muka air tanah di area masyarakat, baik membantu secara langsung maupun melalui dana CSR perusahaan.

Pemerintah daerah diminta untuk segera mengalokasikan anggaran untuk pemantauan tinggi muka air tanah.

Hingga saat ini, SiMATAG-0,4m baru berisi data tinggi muka air tanah di lahan berizin, kemudian pada tahun ini akan dicoba di lahan nonkonsesi sehingga bisa dilakukan pemantauan kemajuan pemulihan lahan gambut di luar konsesi.

Diharapkan seluruh perwakilan stakeholder mendapatkan pemahaman menyeluruh mengenai pentingnya harmonisasi tata kelola air antarstakeholder di dalam satu kesatuan hidrologis gambut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News