KNPI Minta Kapolri Libatkan Masyarakat dalam Mereformasi Polri

KNPI Minta Kapolri Libatkan Masyarakat dalam Mereformasi Polri
Ketum KNPI Haris Pertama. Foto: Humas KNPI

jpnn.com, JAKARTA - Penilaian masyarakat terhadap citra baik institusi Polri kini mulai memudar. Hal tersebut dikarenakan mencuatnya kasus pembunuhan berencana Brigadir Yoshua Hutabarat atau Brigadir J yang diduga melibatkan mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Terobosan perlu segera dilakukan oleh Kapolri Jenderal Sigit demi membangun kembali citra Polri di mata masyarakat dan terutama dengan menindak tegas jajarannya yang kedapatan membeking kejahatan, seperti perjudian (303), narkotika, dan yang lainnya.

Menanggapi hal itu, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama berpendapat bahwa Kapolri sudah sesuai dengan jalurnya atau on the right track, sehingga orang nomor satu di Kepolisian itu telah berupaya kembali mengangkat citra Polri di mata masyarakat.

“Kapolri sudah benar ya, sudah tegas, sikapnya baik, telah mengangkat kembali marwah citra Polri secara on the track,” ujar Haris.

Namun, untuk mengetahui siapa saja oknum-oknum yang dikatakan oleh Kapolri akan ditindak tegas karena terlibat sebuah kejahatan, Sigit harus benar-benar memerangi kejahatan tersebut.

“Minimal masalah 303 yang diserukan Kapolri, yakni perang terhadap 303,” ucap Haris.

Menurutnya, Kapolri harus menangkap bandar besar dari kejahatan itu, lalu diperiksa. Hal itu untuk mengetahui siapa yang beking kejahatan tersebut. Kalau perlu diberikan hukuman seberat-beratnya.

“Bandar-bandarnya ditangkap, setrum, suruh ‘nyanyi’ atau ngomong siapa bekingnya selama ini. Nggak mungkin bandar nggak ada beking, itu harus dibuka. Kalau tidak ancam hukum mati para bandar tersebut, selesai,” tegasnya.

Terobosan perlu segera dilakukan oleh Kapolri Jenderal Sigit demi membangun kembali citra Polri di mata masyarakat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News