Koalisi Ini Soroti Kematian Brigadir J, Singgung Reformasi Polri

Koalisi Ini Soroti Kematian Brigadir J, Singgung Reformasi Polri
Polisi berjaga di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Kompleks Polri Duren Tiga saat prarekonstruksi kasus baku tembak polisi yang menewaskan Brigadir J, Jakarta, Sabtu (23/7/2022). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah lembaga yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan menyoroti kasus kematian Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J di rumah Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo.

Lembaga tersebut terdiri dari Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia (PBHI), Imparsial dan Human Rights Working Group (HRWG), Kontras, ICW, YLBHI, ICJR, Setara Institute, Elsam, Public Virtue, Centra Initiative, LBH Pers, LBH Masyarakat dan Walhi.

Mereka pun mengharapkan agar kematian Brigadir J bisa diselesaikan secara profesional, transparan, dan akuntabel sejalan dengan reformasi di tubuh Polri.

Direktur PBHI Julius Ibrani menyebut koalisi menilai kematian Brigadir J yang menjadi sorotan publik perlu menjadi perhatian serius pemerintah dan organisasi Polri untuk menyelesaikannya.

"Proses hukum terhadap kasus ini perlu dilakukan secara transparan dan akuntabel, serta menjadi penegas akan reformasi Polri," kata Julius Ibrani dalam keterangan tertulis, Kamis (28/7).

Julius mengingatkan bahwa reformasi mensyaratkan perlunya penghormatan pada prinsip-prinsip negara hukum dan hak asasi manusia (HAM).

Dalam kerangka reformasi sektor keamanan tersebut, Polri sebagai bagian dari institusi penegakkan hukum perlu menjalankan tugas dan fungsinya secara profesional, akuntabel, dan transparan.

"Dalam perjalanannya, proses reformasi kepolisian masih menyisakan pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan," ucap Julius.

Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan menyoroti kematian Brigadir J di rumah Ferdy Sambo. Singgung reformasi Polri dan penggunaan senpi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News