Konflik Usakti Libatkan Preman, Komnas HAM Turun Tangan
jpnn.com - JAKARTA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) memberi atensi pada persoalan internal di Universitas Trisakti (Usakti). Penggunaan kekerasan dengan adanya keterlibatan para preman dalam sengketa internal di Usakti mendapat sorotan dari Komnas HAM.
Jumat (26/8), komisioner Komnas HAM Nur Kholis meninjau kampus Universitas Trisakti di Grogol, Jakarta Barat. Dalam kesempatan itu Nur Kholis berdialog dengan para pimpinan Usakti dan mahasiswa, serta melihat beberapa barang bukti terkait kericuhan beberapa waktu lalu karena ada ratusan preman masuk kampus universitas swasta tersebut.
Nur Kholis mengatakan, sebenarnya persoalan Usakti menjadi urusan Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemristek Dikti) yang kini dipimpin Muhammad Nasir. Namun, kata Nurkholis, kini ada kecenderungan bahwa M Nasir memihak salah satu kubu yang bersengketa di Usakti.
Karenanya, Komnas HAM justru masuk ke Usakti karena diundang oleh Kementerian Hukum dan HAM. “Kenapa Kemenkumham yang mengundang, dan bukannya Menristek, Karena kami menilai posisi Menristek saat ini cenderung mendukung salah satu pihak,” ujar Nur Kholis.
Karenanya Nur Kholis mengharapkan Menristekdikti M Nasir agar tidak berpihak dulu. “Sehingga kami mohon kelegowoan kepada Pak Menteri agar Komnas Ham dan Kumham yang membantu menyelesaikan permasalahan yang sebenarnya tanggung jawab Pak Menteri Dikti ini,” ujar komisioner Komnas HAM peraih gelar master dari Sung Kong Hoe University, Korea Selatan itu.
Lebih lanjut Nur Kholis mengatakan, Komnas HAM sudah berkoordinasi dengan Kemenkumham untuk memediasi persoalan Usakti. Nantinya akan ada pertemuan antar-piihak yang bersengketa di Usakti, dengan melibatkan Komnas HAM dan Menkumham Yasonna Laoly. “Tinggal menyesuaikan waktunya Pak Menkumham saja,” ujarnya.(rmo/jpnn)
JAKARTA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) memberi atensi pada persoalan internal di Universitas Trisakti (Usakti). Penggunaan kekerasan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pasukan TNI Tembak 2 Anggota OPM Pimpinan Egianus Kogoya
- Diplomasi Menjual Bahasa Indonesia Mendapat Momentum Menjelang Kunjungan Paus Fransiskus
- Biaya Fantastis Restorasi Rumah Dinas Gubernur Jakarta, Disebut karena Cagar Budaya
- Pro Kontra Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI, KPMI Justru Dukung, Ini Alasannya
- Besok, Usulan Perincian Kebutuhan PNS & PPPK 2024 Ditutup
- Senator Filep Dorong Stakeholder Awasi Realisasi Proyek Pembangunan di Papua Barat