Korban Kapal Tenggelam Terombang-ambing di Laut 23 Jam, Makan Gabus Pelampung

Korban Kapal Tenggelam Terombang-ambing di Laut 23 Jam, Makan Gabus Pelampung
Yafet Dirong (kanan) dan Meidy, dua korban tenggelamnya KM Baku Sayang 03 bersama Kapolsek Rural Siau timur Iptu Tedi Malamtiga, pekan lalu di Sitaro. Foto: Steward Noho/Radar Manado/JPNN.com

jpnn.com - Meidy Bukanusa (39) merupakan salah satu korban selamat tragedi tenggelamnya Kapal KM Baku Sayang 03 di perairan Tagulandang, Kepulauan Sitaro, Sulut, Sabtu (19/8).

Dia terombang-ambing selama 23 jam melawan kerasnya gelombang di laut lepas Samudera Pasifik itu.

Laporan Erga, Sitaro

WAJAH Meidy masih kelihatan pucat. Gerak tubuhnya belum prima, kalau berjalan masih pelan. Pemuda berkulit sawo ini mencoba tersenyum saat mengisahkan perjuangan dia kepada wartawan Radar Manado (Jawa Pos Group).

Meidy terpaksa mengambil langkah yang berani, sesaat setelah kapal tenggelam ke dasar laut.

Ia berenang dengan bantuan baju pelampung yang dikenakannya, meski dihantui rasa takut yang cukup dalam menghadapi kerasnya badai dan ombak di lautan lepas itu.

"Berenang sekitar jam 6 pagi hari Minggu, sampai jam 5 hari Senin pagi, dan yakin bahwa saya akan temukan daratan dan minta tolong," ungkap Meidy.

Aksi heroik Meidy yang kemudian berbuah manis itu dilakukannya pada kondisi dunia gelap gulita dan terombang ambing di lautan lepas tanpa melihat tanda-tanda adanya daratan. B elum juga kondisi tubuh yang sudah lemas dan ancaman serangan makhluk laut.

Meidy Bukanusa (39) merupakan salah satu korban selamat tragedi tenggelamnya Kapal KM Baku Sayang 03 di perairan Tagulandang, Kepulauan Sitaro, Sulut,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News