Korsel Cs Tambah Sanksi, Korut Malah Makin Menjadi-jadi, Parah!
jpnn.com, SEOUL - Militer Korea Selatan pada Senin mengatakan bahwa mereka mendeteksi sekitar 130 peluru artileri yang ditembakkan dari pantai timur dan barat Korea Utara.
Tembakan peluru artileri itu melanggar perjanjian Antar-Korea yang dirancang pada 2018 untuk mengurangi ketegangan di perbatasan kedua negara.
Kepala Staf Gabungan Militer Korsel (JCS) mengatakan bahwa tembakan dilepaskan sekitar pukul 14:59 (waktu setempat) dari area Provinsi Kangwon Utara dan Provinsi Hwanghae Selatan masing-masing menuju Laut Jepang dan Laut Kuning.
Peluru-peluru artileri yang ditembakkan tersebut semuanya jatuh ke zona penyangga maritim antara kedua Korea.
"Militer kami menyampaikan peringatan tentang 'pelanggaran perjanjian militer 9.19 dan menyerukan penghentian provokasi segera' sebagai tanggapan atas tembakan artileri Korea Utara di lepas pantai timur dan barat," kata pihak JCS.
Militer Korsel pun mendesak Pyongyang untuk segera menghentikan aksi penembakan tersebut.
Tindakan Korea Utara itu terjadi setelah Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Serikat masing-masing memberlakukan sanksi tambahan terhadap sejumlah individu dan institusi yang terkait dengan pengembangan rudal dan senjata nuklir Pyongyang. (ant/dil/jpnn)
Militer Korea Selatan pada Senin mengatakan bahwa mereka mendeteksi sekitar 130 peluru artileri yang ditembakkan dari pantai timur dan barat Korea Utara
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Korsel dan NATO Sepakat Anggap Korut Ancaman
- Amerika, Korsel dan Jepang Waspadai Aksi Penyamaran Pasukan Siber Korut
- DK PBB Terbelah, Korea Utara Berpotensi Terbebas dari Sanksi
- Pimpin Latihan Militer, Kim Jong Un Pamerkan Rudal Ganda Superbesar
- BP2MI Terima 3 Jenazah PMI Korban Kapal Tenggelam di Korsel
- Persiapan Perang, Kim Jong-un Pimpin Latihan Pasukan Terjun Payung Korut