Korupsi Merajalela, Bamsoet Dorong Pendidikan Pancasila Diajarkan Kembali

Korupsi Merajalela, Bamsoet Dorong Pendidikan Pancasila Diajarkan Kembali
Ketua MPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet saat hadir di acara Sosialisasi Empat Pilar MPR di di kampus Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Tangerang Selatan, Senin (25/10). Foto: Humas MPR RI

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menerangkan tingginya angka penetrasi internet juga tidak diimbangi dengan tingkat 'keadaban' yang memadai.

Hasil riset Digital Civility Index yang dirilis tahun 2021, menyebutkan etika dan tingkat keadaban warganet di Indonesia semakin rendah.

"Indonesia berada di peringkat ke-29 dari 32 negara yang disurvei. Faktor yang memperburuk skor Digital Civility Index Indonesia adalah berita bohong (hoaks) dan penipuan di internet (sebesar 47 persen), ujaran kebencian (27 persen), serta diskriminasi (13 persen)," sebutnya.

Menurut Bamsoet, lebih buruk lagi tingginya tingkat penetrasi internet juga berbanding lurus dengan peningkatan kejahatan siber.

Sebagai perbandingan, pada periode Januari hingga Agustus 2019, jumlah serangan siber di Indonesia mencapai 39,3 juta. Sedangkan pada periode Januari hingga Agustus 2021, naik drastis menjadi hampir 190 juta serangan siber.

"Artinya, pada masa pandemi Covid-19, kejahatan siber naik lebih dari 4 kali lipat," pungkas Bamsoet. (mrk/jpnn)

 


Ketua MPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet mendorong agar pendidikan Pancasila diajarkan kembali mulai tingkat SD hingga perguruan tinggi.


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News