KPAI: Film G30S/PKI tak Layak Ditonton Anak

jpnn.com, JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengatakan, film Pengkhianatan G30S/PKI tidak layak ditonton anak-anak.
Film garapan sutradara Arifin C Noer selama era Orde Baru (ORBA) menjadi tontonan yang wajib diputar setiap 30 September. Saat masa reformasi bergulir, film itu akhirnya berhenti tayang di layar kaca.
Hingga kini film Pengkhianatan G30S/PKI tidak pernah lagi diputar. Namun jelang 30 September saat ini muncul permintaan dari beberapa kelompok masyarakat untuk memutarnya kembali pascaisu kelahiran komunisme merebak beberapa waktu lalu.
"Film ini tidak patut ditonton anak-anak. Dan, sebaiknya jangan diputar lagi bagi anak-anak," kata Komisioner KPAI bidang pendidikan Retno Listyarti dalam pernyataan resminya, Minggu (17/9).
Adapun alasannya adalah sebagai berikut :
1. Dalam film tersebut muncul beberapa adegan sadis dan penuh kekerasan, yaitu ketika para perwira militer diculik dari rumahnya. Mulai ditembaknya Jenderal Ahmad Yani oleh pasukan Tjakrabirawa hingga darah yang menetes dari tubuh Ade Irma Nasution, termasuk adegan saat anggota Gerwani menyilet salah satu wajah korban.
Adegan kekerasan, baik kekerasan verbal, apalagi kekerasan fisik berupa penyiksaan dan pembunuhan akan menimbulkan trauma buruk pada anak-anak, hal ini membahayakan kondisi psikologis anak-anak.
2. Dalam film tersebut banyak diksi yang juga mengandung kekerasan, salah satu pernyataan “darahmu halal jenderal”, dan diksi lain yang kemungkinan besar tidak dipahami anak-anak.
BERITA TERKAIT
- Hyun Bin Bongkar Kejahatan Internasional di Confidential Assignment 2
- Film Stand by Me Doraemon 2 Tayang Bulan Depan, Nobita dan Shizuka Menikah?
- Unstring Your Heart, Film Animasi Karya Siswa SMK Umar Raden Said Ukir Prestasi Internasional
- 'Si Juki Anak Kosan' Series Tayang Akhir Januari
- Rajai Box Office, The Marksman Salip Wonder Woman 1984
- Inilah Ucapan Gus Nur yang Dinilai Sebagai Ujaran Kebencian