KPAI: Sekolah Belum Siap dengan Normal Baru, Pemerintah Jangan Nekat

KPAI: Sekolah Belum Siap dengan Normal Baru, Pemerintah Jangan Nekat
Aktivitas belajar mengajar di SMPN 1 Bunguran Timur, Natuna, Kepri, belum berjalan normal karena banyak siswa yang tidak masuk sekolah akibat dilarang orang tua. Foto: Antara Kepri/Cherman

Sampai hari ini (28/7), survei diikuti oleh 6.664 guru dari sekolah yang berbeda, karena satu sekolah diwakili oleh satu guru.

"Hasil sementara survei, hanya sekitar 20% sekolah yang siap menghadapi kenormalan baru dari infrastruktur yang sudah disiapkan saat ini," ungkap mantan kepala SMAN 3 Jakarta ini.

KPAI menyatakan bahwa Kemendikbud seharusnya menjadi motor penggerak dalam mempersiapkan kenormalan baru di dunia pendidikan.

Itu bisa dilakukan dengan mempersiapkan protokol kesehatan dan daftar periksa yang kemudian disampaikan ke seluruh Dinas Pendidikan untuk dilakukan rapat koordinasi secara berjenjang.

“Kami belum melihat ada upaya-upaya semacam itu, lalu bagaimana Kemendikbud hendak membuka sekolah di semua zona (hijau, orange, kuning maupun merah) ketika tidak memiliki data apapun di level sekolah," tegas Retno.

Perempuan berhijab ini juga mengatakan, pemerintah tidak bisa menggunakan “Merdeka Belajar” dalam situasi seperti ini dengan seolah memerdekakan semua daerah dan sekolah untuk tatap muka. 

"Kebijakan seharusnya berbasis data, bukan coba-coba. Apalagi ini soal keselamatan dan kesehatan anak-anak Indonesia, untuk anak sebaiknya jangan coba-coba,” tandasnya.(fat/jpnn)

KPAI protes rencana pemerintah membuka sekolah di semua zona Covid-19 karena itu dinilai membahayakan anak-anak.


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News