KPK Diminta Belajar dari Hongkong
Pemberantasan Korupsi Minim Hasil
Senin, 19 Desember 2011 – 10:47 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Aboebakar Alhabsy mengatakan bahwa tertangkapnya banyak koruptor menunjukkan kegagalan pemberantasan korupsi yang dilakukan oleh negara ini. Karena itu, Aboebakar meminta KPK untuk belajar dari keberhasilan Hongkong yang berhasil 99,9 persen memberantas anggota polisi dan jaksa terlibat dengan mafia dan pelaku tidak kriminal. "Seharusnya mereka berani mempertanggungjawabkan kinerja di depan publik dengan mengedepankan moral dan hati nurani," katanya.
"Harusnya negeri ini belajar cara pemberantasan korupsi yang dilakukan Hongkong yang 99,9 persen anggota polisi dan jaksa terlibat dengan Mafia dan tindak Kriminal. Negara itu pada tahun 1974 mengambil langkah drastis, semua polisi dan jaksa di negara pulau itu dipecat tanpa kecuali. "Keberhasilan pemberantasan korupsi didorong karena adanya kepemimpinan nasional yang sangat kuat," kata Aboebakar Alhabsy di Jakarta, , Senin (19/12).
Ditambahkan, upaya lain yang harus dilakukan adalah adanya komitmen dari pemimpin bangsa, untuk menjalankan pemerintahan yang bersih, bebas dari korupsi. Selain itu, imbuh dia, menciptakan birokrasi yang memudahkan segala urusan warga negara, dan hukum benar-benar ditegakkan. Pentingnya kepemimpinan nasional dalam sebuah pembangunan negara seharusnya disadari oleh para tampuk pimpinan di negara ini.
Baca Juga:
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Aboebakar Alhabsy mengatakan bahwa tertangkapnya banyak koruptor menunjukkan kegagalan pemberantasan korupsi yang
BERITA TERKAIT
- Formasi CPNS 2024 & PPPK Terbanyak untuk Honorer Tenaga Teknis
- 7 Kecamatan di Trenggalek Dilanda Banjir dan Tanah Longsor
- Bersama TNI AU, BAZNAS Terjunkan Bantuan untuk Palestina dari Udara
- AMMI Batalkan Aksi Menjelang Putusan Sengketa Pilpres, Ini Alasannya
- Kebakaran Ruko di Mampang Menelan 7 Korban Jiwa, Semua Ditemukan Dalam Satu Ruangan
- Kembali Memanas, Wasekjen PBNU Sesalkan PKB yang Alergi Regenerasi Pimpinan