KRI Teluk Penyu Angkut 900 Masyarakat Eks Gafatar dari Pontianak
jpnn.com - JAKARTA – Kapal perang TNI AL Teluk Penyu-513 evakuasi warga Eks Gafatar yang mengangkut sekitar 900 warga eks Gafatar tiba di Dermaga Kolinlamil, Jakarta, Senin (1/2). KRI Teluk Penyu merupakan angkutan terakhir bagi warga eks Gafatar yang berangkat dari Pelabuhan Dwikora Pontianak, Sabtu (30/1) menuju Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Setelah kapal melempar sauh, seluruh mantan pengikut Gafatar langsung diarahkan ke-19 bus yang telah disiapkan untuk dibawa ke tempat rehabilitasi Asrama Haji Pondok Gede, Bekasi.
Menurut Kadispen Kolinlamil, Letnan Kolonel (KH) Bazisokhi Gea, 900 mantan pengikut Gafatar selama ini tinggal di tempat daerah transmigran, Pontianak, Kalimantan Barat.
Selain itu, KRI Teluk Penyu-513 juga mengangkut barang-barang milik mantan pengikut Gafatar yang setelah diturunkan, diangkut dengan 7 Truk milik TNI AD.
Dalam rombongan tersebut, terdapat 284 pengungsi yang mengalami kondisi yang lemah karena rata-rata mereka mabuk laut, diare dan sakit perut. Sedangkan 6 pengungsi yang sakit diinfus dan langsung diangkut menuju rumah sakit guna mendapatkan perawatan dirujuk ke RSUD Koja.
KRI Teluk Penyu 513 yang dikomandani Letkol Laut (P) Sri Rakhmadi merupakan jenis kapal pendarat atau LST (Landing Ship Tank) kelas Tacoma. Nama kapal ini berasal dari nama teluk yang berada di Kabupaten Cilacap yaitu "Teluk Penyu". KRI Teluk Penyu (513) ini dibangun oleh perusahaan Korea-Tacoma SY, Masan, Korea Selatan pada tahun 1981.(fri/jpnn)
JAKARTA – Kapal perang TNI AL Teluk Penyu-513 evakuasi warga Eks Gafatar yang mengangkut sekitar 900 warga eks Gafatar tiba di Dermaga Kolinlamil,
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
- Menaker Ida Fauziyah Apresiasi PKB Manajemen & Serikat Pekerja Freeport, Simak Pesannya
- Lewat Carbon Trading, PLN Indonesia Power Dukung Pemerintah Capai Target Kontribusi Nasional
- Simak, Ini Kiat-Kiat Jitu agar Mudah Lolos Seleksi Kerja di BUMN
- Menaker Ida Sebut Dokumen Program K3 Nasional 2024-2024 untuk Tingkatkan Kemajuan
- Rektor UNU Gorontalo Diduga Lakukan Kekerasan Seksual Terhadap 11 Orang
- Kwarnas dan Kwarda Pramuka Se-Indonesia Desak Menteri Nadiem Revisi Permendikbud No 12/2024