Krisis, Dokter Spesialis Terpusat di Jawa, Indonesia Timur Susah

Krisis, Dokter Spesialis Terpusat di Jawa, Indonesia Timur Susah
Anggota Badan Legislasi DPR RI Nur Nadlifah menjadi pembicara pada diskusi Urgensi RUU tentang Kesehatan (Omnibus Law) untuk Indonesia yang Sehat dan Sejahtera di Kantor DPP PKB, Jakarta, Jumat (17/2). Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Badan Legislasi DPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Nur Nadlifah mengungkap adanya krisis pendistribusian dokter spesialis di Indonesia.

Sebaran dokter spesialis masih terpusat di Pulau Jawa, terutama di DKI Jakarta.

"Di Indonesia timur masih susah mencari dokter spesialis. Dokter-dokter umum juga kadang masih susah," kata Nur Nadlifah dalam diskusi Urgensi RUU Tentang Kesehatan yang diselenggarakan DPP PKB, Jumat (17/2).

Nur memandang RUU Omnibus Kesehatan perlu mengakomodir terobosan-terobosan untuk memperbanyak dokter spesialis.

"Sehingga banyak dokter yang diluluskan dan tidak keluar dari kualitas yang harus dijaga," ujarnya.

Nur mengatakan mekanisme tersebut bakal menjadi pembahasan dalam RUU Omnibus Kesehatan.

"Ada upaya mencetak dokter-dokter itu dengan melalui hospital based. Nah ini juga menjadi perbincangan yang cukup keras juga," katanya.

Legislator asal Dapil Jateng IX itu menambahkan, RUU Kesehatan diharapkan memberi kepastian tentang roadmap pelayanan kesehatan yang ada di Indonesia, mulai dari menghadirkan dokter berkualitas, pengobatan termasuk melestarikan pengobatan tradisional, dan juga pembiayaannya.

Nur Nadlifah mengungkap adanya krisis pendistribusian dokter spesialis di Indonesia. Harus ada terobosan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News