Krisis Yunani Disebut Untungkan RI

Krisis Yunani Disebut Untungkan RI
Krisis Yunani Disebut Untungkan RI
JAKARTA -- Direktur Jenderal Pengelolaan Utang, Kementrian Keuangan, Rahmat Waluyo mengatakan, pemerintah saat ini akan memprioritaskan penjualan Surat Utang Negara (SUN) untuk di dalam negeri. Selain itu, pemerintah memilih untuk melakukan penundaan penerbitan obligasi global, yang dimaksudkan agar target pendanaan APBN 2010 dapat tercapai.

‘’Krisis utang pada beberapa negara di Eropa memang berimbas pada penurunan harga obligasi. Dampaknya yield (imbal hasil) naik. Tapi saldo kas kita masih sangat cukup untuk saat ini. Jadi lebih baik kami focus pada obligasi domestic dulu. Kita tunggu perkembangan di semester kedua. Kalau sudah stabil, baru nanti kita evaluasi lagi,’’ kata Rahmat di Jakarta, Senin (31/5).

Rahmat mengatakan, saat ini sebenarnya dampak krisis Eropa yang berasal dari krisis Yunani, tidak memberikan banyak pengaruh signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Justru krisis tersebut berdampak positif pada Indonesia karena daya tawar Indonesia menjadi semakin tinggi dan terbuka di pasar internasional. ‘’Kecendrungannya menjadi positif buat kita. Memang negatifnya seminggu ini yield sedikit naik, rata-rata 25 bps. Tapi nanti akan membaik,’’ katanya.

Sementara itu, Menteri keuangan Agus Martowardojo, mengatakan, Indonesia tetap sangat hati-hati dengan dampak krisis Eropa dan Yunani. Meskipun saat ini berbagai kajian menunjukkan bahwa Indonesia tidak akan merasakan dampak yang besar dari krisis tersebut.

JAKARTA -- Direktur Jenderal Pengelolaan Utang, Kementrian Keuangan, Rahmat Waluyo mengatakan, pemerintah saat ini akan memprioritaskan penjualan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News