Kritisi Kenaikan BPJS Kesehatan, Fadli Zon: Apa Namanya Kalau Bukan Jahat?
Oleh karena itu Fadli menganggap kebijakan Presiden Jokowi menaikkan premi BPJS Kesehatan merupakan keputusan aneh dan ironis. Alasannya, ketika pemerintah menambah anggaran belanja dengan dalih darurat kesehatan, beban iuran kesehatan masyarakat justru meningkat hampir seratus persen.
“Sungguh ironis. Jadi, anggaran yang besar tadi untuk belanja apa sebenarnya, kalau tidak digunakan untuk membantu belanja kesehatan dasar seperti BPJS ini?!” tegasnya.
Wakil ketua DPR periode 2014-2019 itu menegaskan, kenaikan premi BPJS Kesehatan yang hampir 100 persen justru menguatkan kecurigaan banyak pihak tentang agenda tersembunyi di balik penambahan dana Rp 405,1 trilin melalui Perppu Corona. “Tidak digunakan untuk sebesar-besarnya kepentingan rakyat, tetapi untuk kepentingan yang lain,” pungkasnya.(boy/jpnn)
Fadli Zon menganggap kenaikan iuran BPJS Kesehatan bagi peserta jalur mandiri pada masa pandemi merupakan buah keputusan jahat.
Redaktur & Reporter : Boy
- Airlangga Hartarto: Bagi Kami, Pak Jokowi dan Mas Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar
- Aset Kripto di LHKPN 2 Pejabat Bidang Keuangan Mencurigakan, KPK Bergerak
- Jokowi Hormati Putusan MK: Saatnya Bersatu, Bekerja, Membangun Negara Kita
- Soal Status Gibran dan Jokowi di PDI Perjuangan, Komarudin Bilang Begini, Tegas!
- Menyampaikan Dissenting Opinion, Hakim Arief Singgung Soal Jokowi yang Partisan
- 3 Hakim MK Dissenting Opinion, Saldi Isra Setuju Jokowi Manfaatkan Bansos dan Aparat untuk Paslon 02