Kronologis Yusril Diadang Massa, Arifin Ilham Turun Tangan

Kronologis Yusril Diadang Massa, Arifin Ilham Turun Tangan
Yusril Ihza Mahendra (pojok kiri bawah) berjalan di belakang Ust Arifin Ilham, dikawal aparat keamanan, di pintu gerbang Bandara Gusti Sjamsir Alam Kotabaru, Jumat (6/7). Foto: ZALYAN SHODIQIN ABDI/RADAR BANJARMASIN/JPNN.com

"Biasanya yang pro itu silent, dia pasif. Yang kontra biasanya sangat proaktif. Apalagi ada yang mendorong mereka begitu," jelasnya.

Lanjut Yusril, tidak ada keputusan yang bisa menyenangkan semua orang. "Tidak bisa dikatakan ketika ada sebuah keputusan diambil yaitu harus digugurkan karena permintaan-permintaan atau demo-demo dari sekelompok orang, gak bisa."

Terkait ancaman kerusakan lingkungan yang disuarakan masyarakat kontra tambang, kata dia, sudah semua dibantah di pengadilan. "Diberi kesempatan kepada gubernur menghadirkan ahli-ahli lingkungan di pengadilan, dia hadirkan, kita bantah semua di situ," ujarnya.

Sementara itu, Dirut Politeknik Kotabaru Ibnu Faozi yang ikut mengadang Yusril di bandara mengatakan, mereka turun ke lapangan dadakan. Ide itu sebutnya muncul spontan saat Yusril dikabarkan akan ke Pulau Laut.

Dia mengaku, aksi itu murni aspirasi warga. Kenapa tidak mau dialog dengan Yusril? Kata dia posisinya sudah jelas, Yusril pro tambang, mereka menolak tambang. Sehingga ujarnya, tidak akan ada titik temu meski dialog diadakan.

Namun Ibnu menjamin warga tidak akan anarkis meski Yusril memaksa masuk Pulau Laut. "Dorong-dorongan itu bentuk kekecewaan saja. Dari dulu, sejak tahun 2000 kami sudah menolak tambang di Pulau Laut. Yang terjadi di bandara hanya bentuk kecewa,” tandasnya. (zal/by/bin)


Yusril Ihza Mahendra diadang sekelompok massa di Bandara Gusti Sjamsir Alam, Kotabaru, Kalsel, Jumat sore hingga tertahan sekitar setengah jam.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News