Kuasa Hukum BW Keberatan Provost Terlibat di Proses Pemeriksaan

Kuasa Hukum BW Keberatan Provost Terlibat di Proses Pemeriksaan
Tersangka dugaan tindak pidana mengarahkan kesaksian palsu di Pilkada Kotawaringan Barat pada tahun 2010, Bambang Widjojanto (tengah), saat keluar dari Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (3/2). Foto: Dokumen JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Saor Siagian, kuasa hukum Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto, mempertanyakan keberadaan Provost dalam proses pemeriksaan kliennya di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa (3/2).

"Bayangkan dalam pemeriksaan tiba-tiba ada Provost di dalam, kapasitas apa tiba-tiba Provost menjaga pemeriksaan? Saya tidak pernah melihat (dalam pemeriksaan) Provost di dalam‎," kata Saor di KPK, Jakarta, Rabu (4/2) dinihari.

Soal adanya Provost pada saat proses pemeriksaan juga disampaikan kuasa hukum Bambang lainnya, Defrizal Djamaris. Ia menyatakan ada empat Provost yang menjaga proses pemeriksaan.

Menurut Defrizal, penjagaan oleh Provost merupakan sesuatu yang tidak biasa. Sebab, biasanya dalam proses pemeriksaan hanya ada penyidik.

"Beberapa orang Provost menjaga di pintu sehingga beberapa teman advokat tidak bisa masuk," ucapnya.

Defrizal menyatakan Provost seharusnya tidak boleh ada dalam proses pemeriksaan. Sebab, dikhawatirkan mereka bisa membocorkan materi pemeriksaan.

"Seharusnya pada proses pemeriksaan seperti ini orang-orang yang tidak berkepentingan seperti Provost harusnya tidak boleh mendengar. Kita dari tim lawyer akan berembuk mengajukan surat mengenai hal-hal keberatan ini," tandasnya. (gil/jpnn)

 

JAKARTA - Saor Siagian, kuasa hukum Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto, mempertanyakan keberadaan Provost dalam proses

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News