Kudus Natal Tanpa Teror

Kudus Natal Tanpa Teror
MISA NATAL-Pada perayaan Natal, Jumat (25/12) malam, Gereja Katedral, Kota Palangka Raya, menggelar misa. Misa diadakan pukul 19.00 dengan ribuan jemaat yang menghadirinya dengan hikmad. FOTO HENDRY PRIE/KALTENG POS
JAKARTA---Sepuluh tahun yang lalu perayaan Natal di Indonesia berlangsung penuh darah. Aksi peledakan bom secara simultan berlangsung di sembilan kota. Tindakan sadis itu  merenggut nyawa 16 jiwa dan melukai 96 lainnya serta mengakibatkan 37 mobil rusak. Para perencana dan pelaku aksi teror itu sebagian masih mendekam di sel lembaga pemasyarakatan. Sebagian yang lain sudah bebas. Mereka yang sudah kembali ke lapangan itu ada yang sudah "bertobat" ada juga yang bergabung lagi dengan kelompok baru yang berhasil diobrak-abrik jaringannya setelah latihan ala militer mereka di bukit Jalin Jantho, Aceh terbongkar .

Prestasi Densus 88 Mabes Polri yang melakukan operasi tanpa istirahat sejak Februari 2010 layak diapresiasi. Secara tidak langsung, serangkaian penangkapan dan penindakan korps burung hantu itu  berhasil membuat suasana Natal tadi malam terasa benar-benar kudus. "Kita bersyukur atas bantuan masyarakat semua berjalan lancar. Meski begitu kewaspadaan aparat tetap tinggi," ujar Kepala Biro Penerangan Masyrakat Mabes Polri Brigjen Ketut Untung Yoga kemarin (24/12).

Jenderal bintang satu itu menjelaskan, operasi lilin tahun ini berlangsung secara serentak di seluruh Polda se Indonesia. Mabes Polri mengklasifikasi Polda menjadi dua , yakni Polda prioritas 1 dan prioritas 2. Ini berdasar tingkat kerawanan dan potensi ancaman.

Untuk Polda prioritas 1 meliputi Papua, Sulteng, NTT, Sulut, Maluku, Sumut, Metro Jaya, Jabar, Jateng, Jatim, DIY dan Bali. Selain1 2 provinsi itu, masuk katagori Polda prioritas 2.  "Untuk prioritas 1 total ada 59.260 personel yang diturunkan," jelasnya. Sedangkan total untuk Polda prioritas 2 ada 27. 456 orang personel polisi yang terlibat. "Mabes Polri juga menurunkan 636 personel untuk diperbantukan," jelas Ketut.

JAKARTA---Sepuluh tahun yang lalu perayaan Natal di Indonesia berlangsung penuh darah. Aksi peledakan bom secara simultan berlangsung di sembilan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News