Kumpulkan Dokumen Leluhur, Bikin Ruang Pamer di Perut Bukit

Kumpulkan Dokumen Leluhur, Bikin Ruang Pamer di Perut Bukit
Kumpulkan Dokumen Leluhur, Bikin Ruang Pamer di Perut Bukit
Di tengah ketegangan di wilayah Kepulauan Spratly dan Paracel, warga pesisir Vietnam punya cara menyikapinya. Mereka merasa tidak perlu angkat senjata atau mendukung adu otot untuk menyelesaikan. Lantas, apa yang mereka perbuat?

KAPTEN Mai Phung Luu tiba-tiba berhenti melaut pada Januari lalu. Pria berjuluk "serigala lautan" yang sudah 26 tahun mengarungi Laut China Selatan tersebut mendadak beralih profesi sebagai petani sayur. Dia mengolah tanah dan bercocok tanam untuk menopang kehidupannya.

Pencari ikan andal yang biasa menjelajah laut di sekitar Kepulauan Spratly alias Truong Sa dan Kepulauan Paracel alias Hoang Sa itu saat ini ganti membajak sawah. "Kapal saya disita pihak berwenang Tiongkok pada akhir 2010 lalu," ujarnya seperti dilansir Doanh Nhan Sai Gon, Senin lalu (13/6).

Itu bukan kali pertama Mai Phung Luu kehilangan kapal. Sebelumnya, sudah dua kali militer Tiongkok di perbatasan menyita kapalnya yang dipakai untuk mencari ikan. Jumat lalu (17/6), pemerintah Vietnam melaporkan bahwa insiden seperti dialami Luu sering terjadi di wilayah perairan yang oleh warga pesisir Vietnam disebut Laut Timur tersebut.

Di tengah ketegangan di wilayah Kepulauan Spratly dan Paracel, warga pesisir Vietnam punya cara menyikapinya. Mereka merasa tidak perlu angkat senjata

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News