Kuntari Laksmitadewi, Kartini Kekinian di Luar Zona Nyaman

Kuntari Laksmitadewi, Kartini Kekinian di Luar Zona Nyaman
Direktur Operasional PT Pupuk Indonesia Energi Kuntari Laksmitadewi. Foto: Dery Ridwansyah/JawaPos.com

Namun, Tata melihat dari sudut pandang yang lain. Dia justru punya tekad untuk mewujudkan sebuah perusahaan baru yang bisa menjadi pionir dan melesat.

Dia meyakini keberanian mengambil risiko dan mengelolanya menjadi sebuah nilai lebih justru akan meningkatkan kapabilitas personal. “Tanggung jawab dan beban kerjanya jadi lebih besar,” sebutnya.

Ambil Risiko
Keberanian Tata untuk terjun langsung mengurus PI Energi tentu langsung berhadapan dengan tantangan. Dia mengatakan, PI Energi pada awal berdiri hanya mampu meraup untung sebesar Rp 21 juta.

“Waktu masuk PI Energi 2014 untungnya cuma Rp 21 juta tapi enggak ada revenue. Bingung kan bagaimana. Waktu 2015 PI Energi membukukan Rp 7,8 miliar keuntungan, lalu 2016 sebesar Rp 35 miliar sekarang (tahun 2017) Rp 37 miliar dan selalu melebihi target tahun ini target revenue kami Rp 60 miliar,” sebutnya.

Di sisi lain, lonjakan aset PI Energi juga naik. Tata lantas menceritakan pengalamannya ketika diminta untuk mengeksekusi proyek senilai Rp 1,2 triliun.

Namun, modal yang didapat dari induk usaha hanya Rp 100 miliar. Akhirnya Tata pun harus memutar otak untuk membiayai proyek tersebut.

“Saya harus eksekusi proyek senilai Rp 1,2 triliun tapi dikasih uang hanya Rp 100 miliar. Tiga tahun baru masuk dananya,” ungkapnya.

Akhirnya, Tata melakukan roadshow ke bank-bank guna meyakinkan perbankan bahwa proyek yang digarap PI Energi benar-benar feasible. Bank pun percaya sehingga dana mengucur.

Kuntari Laksmitadewi yang sudah punya posisi enak sebagai general manager Pupuk Indonesia Holding memilih ambil risiko dengan menjadi direktur di PT PI Energi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News