KY Ngotot Bawa Asnun ke MKH
Minggu, 16 Mei 2010 – 08:02 WIB
JAKARTA -- Komisi Yudisial (KY) rupanya tak rela hakim nonpalu Muhtadi Asnun menjalani proses pidana kasus suap tanpa melalui Majelis Kehormatan Hakim (MKH). Lembaga yang dipimpin Busyro Muqoddas itu ngotot meminta agar hakim yang memutus bebas terdakwa mafia dan penggelapan pajak Gayus Halomoan Tambunan tersebut menjalani MKH.
Sebab, pemberhentian Asnun dengan menunggu inkracht dinilai terlalu lama. "Kami tetap akan minta MKH. Itu harus dijalani oleh Asnun, kendati proses pidananya jalan terus. Karena telah melanggar kode etik dan pedoman perilaku hakim, ya harus melalui itu," tegas anggota KY Zainal Arifin kemarin (15/5).
Baca Juga:
KY sudah mengirimkan surat pengajuan untuk menggelar MKH pada Jumat lalu (14/5). Zainal yakin, MA tidak akan menolak melakukan MKH. Sebab, selama ini setiap pengajuan MKH ke MA tak pernah ditolak. "Yang belum jelas (kesalahannya) saja, MA mau kok. Ini yang sudah jelas-jelas salahnya, pasti mereka tidak akan menolak," tuturnya.
Juru Bicara Mahkamah Agung (MA) Hatta Ali belum mengambil putusan. MA mempertimbangkan, apakah menunggu putusan inkracht (berdasar Undang-Undang MA) atau menggelar MKH. Sebab, dua ketentuan itu bertujuan sama. Yakni, memberhentikan hakim nonpalu tersebut secara tidak hormat. "Nanti kami pertimbangkan mana yang digunakan. Semua sama baik kok," katanya kemarin.
JAKARTA -- Komisi Yudisial (KY) rupanya tak rela hakim nonpalu Muhtadi Asnun menjalani proses pidana kasus suap tanpa melalui Majelis Kehormatan
BERITA TERKAIT
- Luncurkan Program Klub Berkawan, Menpora Dito Berharap Melahirkan Habibie-Habibie Baru
- KPK Diminta Menindaklanjuti Laporan JATAM Terkait Menteri Bahlil
- Dua Korban Longsor Cipongkor KBB Ditemukan Dalam Posisi Saling Berpelukan
- Komisi VI DPR Minta Kemendag dan Penegak Hukum Lebih Tegas Tangani Peredaran Oli Palsu
- Korupsi Timah Terbongkar, MAKI Desak Kejagung Segera Tangkap RBS
- Kementan Perbaiki Infrastruktur Demi Meningkatkan Produktivitas