La Nyalla Diminta Hentikan Polemik Sudutkan Gerindra

La Nyalla Diminta Hentikan Polemik Sudutkan Gerindra
Arief Poyuono. Foto: dok JPNN

jpnn.com, JAKARTA - La Nyalla Mahmud Mattalitti diminta segera menghentikan polemik yang terkesan menyudutkan Partai Gerindra, karena gagal maju sebagai calon Gubernur Jawa Timur.

"Saya minta berhenti berpolemik, karena kami masih menghormati kekecewaan La Nyalla yang ditolak PAN (Partai Amanat Nasional)," ujar Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono di Jakarta, Jumat (12/1).

Menurut Arief, sebenarnya yang menolak La Nyalla itu bukan Gerindra, tapi PAN. Padahal sebelumnya, pendiri partai yang lahir di era reformasi tersebut, Amien Rais, berpikiran sama dengan Gerindra untuk mengusung La Nyalla.

"La Nyalla gagal dapat PAN, karena dukungan Amien dicuekin sama Ketum PAN dan pengurus DPW PAN Jatim. Tapi ini kok jadi aneh, malah Gerindra yang disudutkan," ucapnya.

Arief menilai, La Nyalla harusnya melihat ketulusan Gerindra. Bahkan para kader siap urunan, jika sekiranya mantan Ketua Umum PSSI tersebut berhasil mengantongi rekomendasi dari PAN.

Karena tanpa dukungan dari partai lain, Gerindra tidak dapat mengusung La Nyalla, terganjal syarat minimal jumlah perolehan suara di Jatim.

"Kalau cuma Rp 40 miliar (yang diminta dari La Nyalla) enggak cukup, karena yang dibutuhkan (untuk saksi saja,red) itu Rp 142,3 miliar. Untuk menutupi kekurangan itu yang nombok Partai Gerindra, urunan para kader," ucapnya.

Arief kemudian merinci dari mana angka Rp 142,3 miliar berasal. Jumlah tempat pemungutan suara (TPS) di Pilgub Jatim diperkirakan mencapai 69 ribu. Untuk tiap TPS dibutuhkan tiga orang saksi. Artinya dibutuhkan 207 ribu orang saksi di TPS. Biaya yang dibutuhkan untuk uang makan Rp 200 ribu/orang. Berarti butuh Rp 41 miliar.

La Nyalla Mahmud Mattalitti diminta segera menghentikan polemik yang terkesan menyudutkan Partai Gerindra, karena gagal maju sebagai calon Gubernur Jawa Timur.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News