Laba Bersih Naik, Kenapa Giant Tutup 6 Gerai?

Laba Bersih Naik, Kenapa Giant Tutup 6 Gerai?
Giant Supermarket. Foto Instagram

Namun, dia mengatakan, dari pengamatan dan diskusi dengan anggotanya, khususnya pihak Hero Supermarket, penutupan gerai adalah salah satu langkah korporasi untuk mengubah model bisnis.

Model gerai ritel dengan large size area akan dikurangi untuk beralih ke medium size area.

”Itu karena perilaku konsumen saat ini sudah berbeda. Mereka sudah tidak ingin berlama-lama berkeliling. Mereka maunya direct buying. Masuk ritel, cari barang yang dimau, langsung bayar,” beber Roy.

Pertimbangan kedua terkait dengan lokasi. Di tengah persaingan yang semakin ketat, pelaku industri ritel perlu mencari lokasi terbaik untuk gerainya.

Jika memang gerai di suatu lokasi tak menunjukkan performa penjualan yang baik, wajar saja pelaku ritel berpikir untuk menutupnya, kemudian mencari lokasi baru yang lebih strategis.

”Harus relokasi ke daerah yang lebih menjanjikan. Jika tidak, justru menjadi beban perusahaan,” urai Roy.

Roy menegaskan, jika melihat data terakhir 2018, kondisi keuangan Giant tidak mengkhawatirkan.

”Masih menunjukkan kenaikan laba bersih,” tegasnya.

Jaringan ritel PT Hero Supermarket Tbk memutuskan untuk menutup enam gerai Giant yang berada di Jakarta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News