Lawan Politisasi Vaksin COVID-19, Sekelompok Intelektual Deklarasikan Forum Politik Indonesia

Lawan Politisasi Vaksin COVID-19, Sekelompok Intelektual Deklarasikan Forum Politik Indonesia
Deklarasi Forum Politik Indonesia (FPI) di Kafe Kokoho, Hotel Sans, Jakarta Barat, Kamis (21/1). Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Kontroversi tentang vaksin covid-19 terus menjadi perbincangan publik, setelah sebelumnya Anggota DPR RI PDIP Ribka Tjiptaning menyatakan dengan lantang akan menolak vaksin covid dalam Rapat Kerja Komisi IX dengan Menteri Kesehatan.

Mencium adanya gerakan politisasi terhadap penolakan vaksin covid-19 yang kian masif, sejumlah tokoh muda menyatukan visi dan mendeklarasikan sebuah organisasi intelektual bernama Forum Politik Indonesia (FPI).

Organisasi yang diisi para aktivis 98, pimpinan lembaga survei, pengamat politik, serta akademisi ini dipimpin oleh pengamat politik nasional Tamil Selvan, deklarasi FPI pun dilakukan mengikuti protokoler kesehatan ketat, dengan membawa jargon #LawanPolitisasiVaksinCovid pada hari Kamis (21/1) di Kafe Kokoho, Hotel Sans, Jakarta Barat.

"Karena prokes, kami membatasi hanya perwakilan yang mendeklarasikan diri. Ada aktivis 98 Iman Akhirman (bocor) dan Agung Wibowo Hadi, ada pengamat politik dan pimpinan lembaga survei Adib Miftahul, dan akademisi Bena Rangkuti, serta teman-teman lain," ujar pengamat yang akrab disapa Kang Tamil ini.

Deklarasi ditandai dengan pembacaan Panca Prasamaya yang dikutip dari bahasa Sansekerta, oleh anggota presidium Bena Rangkuti, yaitu :

1. Bersepakat mendukung pemerintah dalam mensukseskan program vaksin covid guna kemaslahatan rakyat Indonesia.

2. Bersepakat untuk melawan propaganda politik yang bertujuan memecah-belah rakyat Indonesia.

3. Bersepakat untuk melawan black news, negatif news, dan hoax, yang meresahkan masyarakat.

Resah lantaran melihat banyaknya upaya mempolitisasi vaksin COVID-19, sekelompok intelektual dengan beragam profesi dan latar belakang membentuk Forum Politik Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News