Lepas dari Nol Covid, Warga Beijing Diteror Wabah Flu, RS Kewalahan
jpnn.com, BEIJING - Antrean panjang warga terlihat di apotek dan toko obat di Kota Beijing dalam cuaca ekstrem setelah Dewan Pemerintahan China mengeluarkan aturan terbaru tentang pelonggaran kebijakan "nol COVID-19".
Kondisi itu terjadi sejak Kamis (8/12) pagi hingga Jumat (9/12) ketika masyarakat di ibu kota China itu membutuhkan obat-obatan untuk meredakan flu yang mulai mewabah akibat perubahan cuaca secara drastis.
Beberapa di antara mereka ada yang terpaksa keluar dari antrean karena tidak kuat menahan cuaca dingin.
"Mana mungkin saya bertahan kalau yang di depan tidak jalan. Bisa-bisa sakit saya tambah parah," kata seorang warga yang keluar dari antrean panjang di trotoar menuju salah satu apotek di kawasan Panjiayuan, Distrik Chaoyang, Beijing, Jumat (9/12) malam.
Pemandangan tersebut mirip dengan yang terjadi di depan tempat tes PCR di Beijing pada Minggu (4/12).
Beberapa rumah sakit di Beijing juga dikabarkan kewalahan menerima pasien yang mengalami batuk-batuk dan demam pada Jumat malam.
Otoritas Beijing sebelumnya telah menghapus kewajiban tes negatif PCR bagi warga yang hendak mengakses transportasi publik, pusat perbelanjaan, tempat keramaian, dan rumah sakit. Akses mendapatkan obat-obatan di apotek dan toko obat juga dipermudah.
Namun, Badan Pengawas Obat dan Makanan Nasional China (FDA) memerintahkan para produsen farmasi untuk memenuhi persyaratan produksi dengan mempertimbangkan kualitas dan keamanan obat-obatan bagi terapi kesehatan.
Masyarakat Beijing membutuhkan obat-obatan untuk meredakan flu yang mulai mewabah akibat perubahan cuaca secara drastis.
- Sapu Gelar di Tunggal Putri BAC 2024, China Kirim Psywar Jelang Uber Cup 2024
- Inilah 20 Semifinalis BAC 2024, 13 dari China, Lihat Jadwal
- Amerika dan Jepang Perkuat Aliansi Militer, Kok China Sewot?
- Jorji Gigit Jari, 4 Wanita China Masuk Semifinal BAC 2024
- Jadwal Perempat Final BAC 2024: 3 Wakil China Coba Jegal Asa Juara Wakil Indonesia
- Puji Kepemimpinan Jokowi, Presiden China Xi Jinping Harap Prabowo Mampu Meneruskan