Letusan Semeru Mengakibatkan 14 Orang Meninggal Dunia, 69 Luka-luka, 2.970 Rumah Rusak

Letusan Semeru Mengakibatkan 14 Orang Meninggal Dunia, 69 Luka-luka, 2.970 Rumah Rusak
Kondisi permukiman warga yang tertimbun material guguran awan panas Gunung Semeru di Desa Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Ahad (5/12/2021). (ANTARA FOTO/Zabur Karuru/pras.)

jpnn.com, LUMAJANG - Setidaknya 14 orang meninggal dunia akibat letusan Gunung Semeru.

Selain itu, 69 orang lainnya mengalami luka-luka.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Jawa Timur, juga mencatat data sementara sebanyak 2.970 rumah terdampak awan panas guguran Gunung Semeru.

"Hingga hari ini pukul 17.00 WIB untuk kerusakan rumah tercatat sebanyak 2.970 rumah dan 13 fasilitas umum berupa jembatan, sarana pendidikan dan tempat ibadah juga mengalami kerusakan," ujar Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang Wawan Hadi Siswoyo di Lumajang, Minggu (5/12).

Menurutnya korban yang mengalami luka-luka masih mendapatkan perawatan di beberapa puskesmas dan rumah sakit di Kabupaten Lumajang.

Dampak material akibat awan panas guguran Gunung Semeru yakni jembatan Gladak Perak jalur utama arah Lumajang - Malang lewat selatan terputus total.

Akibatnya, warga di dua kecamatan yakni Kecamatan Pronojiwo dan Tempursari terisolasi, sehingga tidak ada akses jalan lagi menuju Kota Lumajang.

"Akses jalan menuju lokasi pengungsi masih tertutup hujan yang disertai abu vulkanik Gunung Semeru yang masih cukup tebal," katanya.

Setidaknya 14 orang dilaporkan meninggal dunia, 69 luka-luka dan 2.970 rumah terdampak letusan Semeru.

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News