LIA Perjuangkan Bahasa Indonesia jadi Bahasa Internasional

LIA Perjuangkan Bahasa Indonesia jadi Bahasa Internasional
Pembukaan acara LIA EcoFest 2019 di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat. Foto: Dedi Sofyan/JPNN.com

jpnn.com, BANDUNG - Yayasan LIA sedang memperjuangkan agar bahasa Indonesia bisa menjadi bahasa internasional.

Direktur Operasi dan Pemasaran LIA Harry Wilery mengatakan, saat ini bahasa Indonesia sudah masuk dalam kurikulum perguruan tinggi di sejumlah negara. Bahkan Harry menyebut sudah 21 negara yang telah menggunakannya.

"Paling tidak bahasa Indonesia harus bisa digunakan minimal 40 negara secara aktif. Kami akan memperjuangkan lagi ke-44 negara. Negara yang sudah menggunakan bahasa Indonesia ialah Afrika, Asia, benua Amerika dan Rusia sudah menggunakannya," ungkap Harry di sela acara EcoFest di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Minggu (29/9).

Dari 21 negara yang sudah dikunjungi, Harry akan kembali menggunjungi negara selanjutnya yaitu kawasan Eropa Timur seperti Hungaria dan Austria agar bahasa Indonesia bisa digunakan oleh masyarakat setempat.

"Minggu depan saya ke Eropa Timur. Saya akan mengujungi Hungaria, dan Austria. Saya akan memperjuangkan agar bahasa Indonesia bisa digunakan di perguruan tinggi di sana, mudah-mudahan itu bisa teralisasi di tahun-tahun berikutnya," tegasnya.

Saat ini, lanjut Harry, dari seluruh dunia yang baru disahkan menjadi bahasa Internasional ada enam yaitu Inggris, Arab, Mandarin, Prancis, Spanyol, dan Rusia. Untuk itu, Harry ingin bahasa Indonesia masuk ke urutan ke-7 sebagai bahasa internasional.

"Kami sedang memperjuangkan agar bahasa Indonesia menjadi yang ketujuh sebagai bahasa internasional. Kami akan terus berjuang karena itu tugas suci untuk memperjuangkan," imbuhnya.

Ketika bahasa Indonesia sudah disahkan maka Indonesia akan mempunyai banyak keuntungan yang besar. Pasalnya bahasa itu merupakan pintu masuk komunikasi orang yang untuk bisa mengenal lebih dekat.

LIA sendiri sudah memperjuangkan bahasa Indonesia ini ke mancanegara sejak 2008.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News