Lovie Nyaris Putus Asa Gara –gara PPDB Sistem Zonasi

Lovie Nyaris Putus Asa Gara –gara PPDB Sistem Zonasi
Lovie Harleyna Murti sempat putus asa gara-gara PPDB sistem zonasi. Foto: dok pribadi for JPNN.com

Tapi seperti tidak ada gunanya. Sempat bingung, ingin sekolah di SMAN 1 Kediri, Jatim. Sempat berpikir agar kerabatnya di Kediri memasukkan nama Lovie di Kartu Keluarga (KK) di Kediri. Tapi toh akan sia – sia karena KK untuk syarat pendaftaran harus terbitan minimal 6 bulan terakhir, atau Januari 2019.

BACA JUGA: Ganjar Pranowo Menilai Aturan PPDB 2019 Berpotensi Picu Gejolak

Beruntung, Lovie ingat bahwa dirinya pernah menjadi Juara III Bidang Seni tingkat kabupaten. “Nyinden,” kata Triono, sang ayah.

Sertifikat Juara III tarik suara tradisional tingkat kabupaten itu ternyata masih disimpan rapi. Semangat Lovie mulai terlihat dari wajahnya yang mulai bisa tersenyum.

Ada peluang ikut PPDB di SMAN 1 Boyolali lewat jalur prestasi, dengan berbekal sertifikat juara III tersebut. Pendaftaran baru dimulai 1 – 5 Juli mendatang. Semoga lolos ya.

Kisah seperti Lovie barangkali juga dialami banyak anak-anak pintar, yang selama ini memacu belajar demi bisa melanjutkan ke sekolah favorit. Beruntung Lovie yang juga punya prestasi non-akademik, bisa menggunakan PPDB jalur prestasi yang kuotanya hanya 5 persen saja.

PPDB jalur zonasi, kata Mendikbud Muhadjir Effendy, bertujuan untuk pemerataan kualitas pendidikan. Tapi, sesungguhnya ini juga tidak fair, seperti dikatakan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Mestinya, kata Ganjar, anak – anak pintar diberi keleluasaan untuk memilih sekolah di mana pun yang dia mau.

PPDB 2019 sistem zonasi merugikan anak – anak pintar karena nilai UN tidak dijadikan parameter kelulusan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News