Loyal dan Disegani, Jenderal Ryamizard Layak Dampingi Jokowi

Loyal dan Disegani, Jenderal Ryamizard Layak Dampingi Jokowi
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. Foto: Miftahulhayat/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Bursa calon wakil presiden pendamping Joko Widodo tengah menjadi topik hangat. Namun, tampaknya ada satu nama yang luput dari pengamatan elite politik dan pengamat.

Demikian dikatakan Direktur Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto dalam keterangan tertulisnya, Jumat (13/7). Sosok mumpuni namun terlupakan itu adalah Menteri Pertahanan Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu.

"Siapa yang tidak mengenal jenderal satu ini, dekat dengan semua komponen anak bangsa baik tingkat atas, menengah maupun bawah. Bahkan sangat disengani oleh angkatan bersenjata negara tetangga maupun kalangan internasional. Kalangan agama pun memiliki komunikasi baik secara langsung dengan Jenderal Ryamizard Ryacudu," ujar Hari.

Saat ini, lanjut dia, Jokowi butuh pendamping yang sangat loyal. Kualitas itu sudah terbukti ada di diri Ryamizard.

Hari menceritakan, saat terjadinya gesekan elite nasional pada masa presiden Gus Dur, Ryamizard yang menjabat Pangdam Jaya mengancam siapa saja yang akan mengganggu keamanan di wilayahnya.

Lalu, saat terjadinya aksi 411 dan 212, dia mengimbau semua pimpinan Islam agar melakukan aksi damai dan tidak makar terhadap pemimpin negara. "Itulah sikap loyalitasnya kepada Presiden Jokowi," lanjut Hari.

Hari juga menggarisbawahi rasa cinta Ryamizard kepada negara dan bangsa yang menurutnya tidak perlu diragukan lagi. Gerakan Bela Negara yang dipelopori Ryamizard jadi bukti tak terbantahkan.

"Awalnya dicibir oleh banyak kalangan, termasuk di parlemen. Meski begitu, Ryamizard tidak peduli. Dia tetap maju terus walau tidak banyak yang mendukung. Setelah beberapa bulan, konsep Bela Negara ini justru dipakai oleh banyak kalangan, baik militer maupun rakyat sipil," ujarnya

Bursa calon wakil presiden pendamping Joko Widodo tengah menjadi topik hangat. Namun, tampaknya ada satu nama yang luput dari pengamatan elite politik dan pakar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News