Luhut: Saya Cuma Membantu, Lehernya Presiden
jpnn.com - JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan (LBP) akhirnya angkat bicara setelah sepekan terakhir namanya diguncingkan, sebagai pemegang kuasa jabatan melebihi wakil presiden dan menteri koordinator.
Luhut pun menegaskan bahwa jabatannya tidak memiliki kekuasaan seperti yang dituduhkan. "Enggak ada itu. Saya cuma membantu presiden dan wapres. Ya sudah. Saya stafnya presiden. Namanya saja sudah jelas itu," ujar Luhut di kompleks kantornya, Jakarta Pusat, Senin (9/3) malam.
Luhut menyatakan tugasnya hampir serupa dengan Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) yang pernah dibentuk pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan dihapus di zaman Joko Widodo.
Oleh karena itu, tegasnya, tidak ada wewenangnya yang bertabrakan dengan pihak lain. Hanya saja, kata dia, kantor staf presiden tidak bisa menilai menteri-menteri di kabinet seperti yang dilakukan UKP4.
Termasuk tidak dapat mengajukan reshuffle. "Ya justru itu, kita ndak ada, beda kita enggak ada nilai-nilai menteri. Yang negur menteri juga presiden," sambungnya.
Kantor staf, kata Luhut, hanya melaporkan hasil kerja program-program kementerian yang diminta presiden. Luhut menamakan dirinya sebagai alat presiden untuk bekerja.
"Jadi ini adalah tool presiden. Alat daripada presiden. Kalau dalam bahasa tentaranya adalah leher. Tidak punya kepribadian. Yang punya keputusan itu presiden. Saya hanya alat presiden untuk membantu pengambilan keputusan oleh presiden," paparnya.
Soal pembentukan kelembagaannya saat ini, Luhut enggan menjelaskannya. Ia hanya mengamini bahwa akan dibantu lima deputi. Namun, identitas deputi baru akan disampaikan setelah pelantikan. (flo/jpnn)
JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan (LBP) akhirnya angkat bicara setelah sepekan terakhir namanya diguncingkan, sebagai pemegang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Menaker Ida Sebut Dokumen Program K3 Nasional 2024-2024 untuk Tingkatkan Kemajuan
- Rektor UNU Gorontalo Diduga Lakukan Kekerasan Seksual Terhadap 11 Orang
- Kwarnas dan Kwarda Pramuka Se-Indonesia Desak Menteri Nadiem Revisi Permendikbud No 12/2024
- Mendagri Tito Tekankan soal Pembangunan Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau
- Hadiri Pertemuan di Kanada, Dirjen PSLB3 Rosa Tekankan Penanganan Pencemaran Lintas Batas Polusi Plastik
- PGRI & Education International Desak Pemerintah Mengalokasikan Anggaran Pendidikan 20 Persen