Lulusan SMK Dinilai Belum Siap Bersaing
Ade menambahkan, hasil tes psikometrik bisa dianalogikan sebagai sebuah peta untuk pencari kerja. Dengan adanya peta, pencari kerja akan mengetahui posisi mereka saat ini. Lalu, dapat memetakan langkah apa perlu dilakukan dalam rangka pengembangan diri, guna menjadi pribadi yang lebih unggul, sehingga mempermudah mereka dalam mendapatkan pekerjaan.
Pada praktiknya, jika lulusan SMK tahu kemampuan komunikasinya masih kurang, artinya harus lebih banyak berlatih dan mengambil kesempatan di kehidupan sehari-hari untuk menyampaikan ide-ide. Sehingga semakin lama kepercayaan diri juga tumbuh.
"Dengan mengikuti tes psikometrik Jojoba, tentu saja pencari kerja akan lebih dahulu mendapatkan umpan balik (feedback) mengenai kapabilitasnya sebagai individu, melalui laporan tes psikometrik," tandasnya.(esy/jpnn)
Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia dinilai tidak mampu bersaing di pasar tenaga kerja, apalagi dalam era revolusi industri 4.0.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Prof Kumba Resmi Mengundurkan Diri Sebagai Dekan FEB UNAS
- 4 Bidang FTUI Raih Peringkat 1 di Indonesia dalam Pemeringkatan QS World University
- Heboh Aturan Seragam Sekolah Baru, Disdik Jakarta Bilang Begini
- 6 Fakta soal Penempatan PPPK P1 Swasta, Guru P3 di Sekolah Induk Seharusnya Aman
- Pengamat Pendidikan Nilai Pramuka Harus Ikuti Perkembangan Zaman
- Menteri Nadiem Sebut Kurikulum Merdeka Pulihkan Krisis Pendidikan